Selamat datang di Website GPdI Penuaian Srigunting - Medan Tuhan Yesus Memberkati,

Saturday, February 7, 2015

Warta Jemaat Minggu, 08 Februari 2015

KUNCI UNTUK DIBERKATI

Ada banyak orang berkata bahwa “KUNCI UNTUK DIBERKATI” adalah bekerja lebih giat dan membuat terobosan-terobosan baru dalam segala usaha yang sedang digeluti. Akan tetapi Bapak/Ibu/Sdr/i kalau kita analisa lebih dalam apa yang tercantum dalam buku kehidupan (Alkitab), maka kita akan dapat mengetahui bahwa perubahan teknis yang dimaksud di atas adalah hanya merupakan garis atau variasi dari dasar yang harus dicapai oleh setiap manusia, kenapa tidak …  ? Alkitab menjelaskan bahwa “Memberi adalah kunci untuk diberi dan memberkati adalah jalan satu-satunya untuk diberkati”. Dalam Kisah Para Rasul 20:35b berkata : “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima” dan dalam Injil Lukas 6:35 berkata : “Berilah dan kamu akan diberi, suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang ditumpahkan keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepada”. Berarti memberi adalah kunci untuk diberkati dan besarnya berkat yang diberi adalah sangat tergantung dari besarnya pengorbanan ataupun pemberian kita buat Tuhan dan buat pekerjaan Tuhan.

Dari ayat tersebut di atas, kita harus berhati-hati dalam menyikapinya, karena ayat tersebut di atas bukan saja hanya diperuntukkan untuk memberi secara materi, tetapi juga dengan pemberian tenaga dan pikiran kita serta waktu kita buat Tuhan untuk melakukan seluruh kehendak Dia yang telah mempercayakan pada kita. Ada banyak orang beranggapan bahwa memberi buat Tuhan hanya berbicara soal memberi secara materi yang nota bene adalah persepuluhan, persembahan khusus dan persembahan ucapan syukur yang kesemuanya adalah materi. Tetapi Bapak/Ibu/Sdr/i, itu perlu kita luruskan dan ketahui bersama bahwa apa yang diinginkan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 28:19-20 tak lain dan tak bukan adalah jiwa-jiwa dibawa datang kepada Tuhan Yesus sebagai anak-anaknya dan hal itu juga yang harus kita sadari untuk antisipatif agar kita tidak terjebak dalam mengukur pekerjaan Tuhan hanya melalui materi tetapi juga dengan moril. Sesungguhnya banyak orang melupakan bahwa bekerja di ladang Tuhan memberi dampak ekonomi dan kesuksesan yang lebih besar, oleh karena pengaruh iklim dan zaman teknologi canggih yang sedang berkembang saat ini.
Oleh dan sebab itu kita harus membangun mentalitas kita masing-masing ke arah Kristus Yesus supaya kita memperoleh hikmat dan pengetahuan yang daripadaNya supaya kita tidak diperdaya oleh situsional yang tidak memberi pengaruh yang positif buat kita pribadi lepas pribadi. Tapi marilah kita masing-masing terus kita tingkatkan pelayanan kita buat Tuhan tanpa dikendalikan oleh situasi dan keadaan kita masing-masing, tetapi memiliki motto “Sekali melayani, selamanya melayani. Sekali bersaksi, selamanya bersaksi”. Melayani harus dengan hati dan bukan dengan perasaan dan melayani bukan dengan maksud-maksud tertentu, tetapi dengan tujuan mengerjakan pekerjaan Tuhan walau tidak diketahui oleh gembala dan orang lain. Jadikanlah diri kita pribadi lepas pribadi kita menjadi alat Tuhan untuk menggenapi firmanNya tanpa pernah merasa lelah dan capek, demi memenuhi panggilan Kristus Yesus supaya kita tetap terberkati sepanjang masa, sampai jumpa pada minggu depan dan doa saya menyertai saudara kemanapun anda berada. Amen.

No comments:

Post a Comment