Selamat datang di Website GPdI Penuaian Srigunting - Medan Tuhan Yesus Memberkati,

Saturday, April 25, 2015

KONSER PASKAH GPdI PENUAIAN 01 MEI 2015


Warta Jemaat Minggu, 26 April 2015

MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH


Melakukan kehendak Allah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab setiap manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah. Akan tetapi kenyataannya sangat menjauh dari apa yang diharapkan, karena tidak semua orang melakukan kehendak dan rencana Allah dari semula. Manusia lebih memilih jalan pada dirinya sendiri sesuai dengan pola pikir masing-masing. Namun demikian kalau kita menganalisa salah seorang sosok yang melakukan kehendak Allah sebagaimana yang dijelaskan dalam Yohanes 4:27-42, maka kita akan dapati seorang perempuan Samaria yang tidak percaya Tuhan, tetapi seketika ia bertemu dengan Tuhan Yesus, iapun menjadi percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Tidak hanya percaya begitu saja, tetapi ia bersaksi kepada orang-orang sekampungnya bahkan sekotanya bahwa Yesus adalah Tuhan. Patutlah dicontoh dan diteladani sikap seorang perempuan Samaria tersebut yang walau dari semula ia tidak dan belum percaya akan Tuhan Yesus, tetapi ketika ia bertemu dan bahkan berkata-kata dengan Tuhan Yesus, lalu ia menjadi percaya dan melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah.
Dengan memperhatikan sikap seorang perempuan Samaria tersebut di atas, maka dapatlah kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah melakukan hal yang sama … ? Memang kita harus sadari

Saturday, April 18, 2015

Warta Jemaat Minggu, 19 April 2015

KESEMPATAN YANG TERTINGGAL

Kesempatan boleh diartikan dengan waktu, atau ruang antara waktu ke waktu berikutnya. Akan tetapi dalam pekerjaan Tuhan tidak diartikan sesempit itu. Karena kesempatan dalam melayani Tuhan adalah suatu peluang yang ada untuk melakukan kehendak Tuhan bagi mereka yang tinggal diluar Tuhan. Maka tidak jarang kita dengar perkataan dari hamba-hamba Tuhan bahwa pergunakanlah kesempatan atau waktu yang masih ada. Karena waktu dan kesempatan tidak akan datang dua kali bahkan waktu dan kesempatanpun akan segera berakhir kalau tidak disikapi dengan cepat dan tanggap. Dalam II Petrus 3:15a berkata : “Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat”. Banyak orang menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada, kenapa tidak……? Seseorang bisa berjam-jam ngobrol kepada teman, kerabat, tetangga, tetapi tidak sepatah katapun bersaksi tentang keselamatan atau tentang perbuatan Tuhan Yesus yang ajaib, malah tutup mulut untuk tidak membicarakan hal itu.

Mengerjakan pekerjaan Tuhan atau pekerjaan melayani Tuhan bukanlah semata-mata dikerjakan oleh para Pendeta, atau hamba-hamba Tuhan yang telah ditahbiskan untuk itu, melainkan tugas kita semua tanpa terkecuali,

Saturday, April 11, 2015

Warta Jemaat Minggu, 12 April 2015

PERUBAHAN KARAKTER

Perubahan karakter adalah satu perubahan sikap dan sifat yang egois serta perubahan yang merasa diri lebih benar atau lebih baik dibandingkan dengan yang lain menuju kepada sikap dan sifat rendah hati dan tidak sombong serta tidak merasa diri lebih benar. Alkitab menjelaskan dalam Galatia 5:19-21 berkata : “Perbuatan daging telah nyata, yaitu pencabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu Kuperingatkan kamu, seperti yang telah Kubuat dahulu, bahwa barang siapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah”. Mengacu pada ayat tersebut, marilah kita memperhatikan dengan seksama dimanakah posisi kita berada ……… ? Apakah masih termasuk di dua bagian, tiga bagian atau keseluruhannya ……? Mari kita cari tahu dimana kita masih nyantol atau terikat oleh bagian-bagian ayat tersebut di atas.
Kita harus menyadari bahwa tidak ada seorangpun manusia yang suci dan tidak berdosa di hadapan Allah. Tetapi bukan pula ayat tersebut kita manfaatkan sebagai kesempatan untuk berbuat dosa dan tidak mau berubah, akan tetapi jadikanlah ayat tersebut sebagai kontrol untuk mau

Saturday, March 28, 2015

Warta Jemaat Minggu, 29 Maret 2015

KASIH KARUNIA

Kasih karunia adalah pemberian Allah bagi masing-masing orang yang mengasihi Dia dan melakukan kehendak Nya. Hal ini tidak bisa diberi dan dilakukan oleh manusia kecuali Allah satu-satunya. Dalam I Korintus 15 : 10 Paulus mengatakan, “ Karena Kasih Karunia aku ada sebagaimana aku ada” padahal kalau kita telusuri lebih dalam tentang perjalanan Rasul Paulus ketika ia telah melayani Tuhan, sangatlah memilukan bahkan tidak dapat diterima, namun ia dapat menanggungnya karena kasih karunia dari pada Tuhan kita Yesus Kristus. Kita dapat merenungkan bagaimana penderitaan yang ditanggung Rasul Paulus sebagaimana dijelaskan dalam II Korintus 11 : 23-27, sungguh mengenaskan dan tidak dapat diterima oleh akal pikiran manusia yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus. Dalam I Korintus 9 : 22 berkata : “Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.”
Mengacu dari ayat tersebut diatas, dapat kita simpulkan bahwa hanya oleh kasih karunia Allah/Adomai (Bahasa Ibrani) Paulus sanggup menjadi segala-galanya bagi orang lain. Akan tetapi dewasa ini tidak lagi seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus, hampir semua orang berlomba lomba jadi tuan (bos), tidak dapat melayani dengan ikhlas, susah diperintah maunya memerintah, suka menggerutu (ngomel), bersungut-sungut dan berat hati padahal tidak pernah berbuat, suka protes tanpa mendengar dan banyak hal yang dilakukan zaman sekarang. Rasul Paulus telah menjadi segalanya tanpa persungutan dan tanpa kesedihan. Bahkan Paulus berkata dalam 1 Korintus 9 : 16,” Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.”

Saturday, March 21, 2015

Warta Jemaat Minggu, 22 Maret 2015

BERADA DI GENDONGAN TUHAN

Dewasa ini banyak orang kristen yang menjadi takut dan kuatir tentang masa depan terlebih kebutuhan hidup, baik pribadi maupun keluarga, bahkan tidak jarang kita mendengar dan melihat bahwa ada orang yang menjadi stres dan depresi bahkan menjadi gila, oleh karena masa depannya telah menjadi suram menurut ukuran pikirannya sendiri. Akan tetapi Alkitab menjelaskan dengan rinci dan akurat bahwa “Setiap orang yang percaya kepada Tuhan dan beribadah kepada Nya diberi jaminan oleh Tuhan, bahwa kita digendong dan dipelihara oleh Tuhan. (Yesaya 46 : 4) ”. Kenapa harus takut dan kuatir . . . ? bukannkah kita di gendongan Tuhan dan menanggung buat kita . . . ? Hal ini memang terasa sukar dan sulit dan beribadah kepada Tuhan.

Belajar dari perkara tersebut diatas, kita harus sadar dan yakin bahwa Tuhan tidak serta merta menjaga bahkan menanggung buat kita seandainya kita tidak dekat dan beribadah kepada Tuhan. Banyak orang yang merasa dirinya sebagai orang Kristen, tetapi tidak melakukan tugasnya (kewajibannya) sebagai orang Kristen, bagaimana mungkin Tuhan menanggung bagi kita ... ? Sebaliknya ada orang Kristen yang sungguh sungguh datang bahkan melayani Tuhan, tetapi rasa takut dan kuatirnya tidak dapat dibendung, mengapa . . . ? Karena sikap yang satu ini belum menyadari bahwa ia berada dipelukan Tuhan, mengapa ? Karena ia datang dan melayani Tuhan tidak memiliki iman yang bertumbuh, tetapi hanya memiliki kerinduan datang dan melayani Tuhan. Hal ini juga menjadi tidak bertahan dan berlangsung lama karena tidak adanya bukti dan hasil dari kesungguhannya melayani Tuhan. Tipikal yang seperti ini sangat ditentukan oleh Gereja Lokal dimana ia bertumbuh dan melayani serta visi dan misi gereja  lokal dimana ia bertumbuh.

Saturday, March 14, 2015

Warta Jemaat Minggu, 15 Maret 2015

MELAYANI ADALAH TUGAS KITA BERSAMA

Melayani adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama sebagaimana Tuhan Yesus telah memberi contoh dan teladan bagi kita, dimana Tuhan Yesus berjalan dari kota ke desa. Ia berkeliling melayani tanpa memilah-milah tempat ataupun suku dan golongan (Matius 9 : 35-36). Akan tetapi orang-orang Kristen dewasa ini memiliki konsep berpikir yang berbeda, kenapa tidak ....?.  Zaman kini orang-orang Kristen beranggapan bahwa tugas pelayanan yang disebutkan diatas adalah merupakan tugas dan tanggung jawab orang orang tertentu seperti para Pendeta, Sintua (Penatua), Diaken atau pengurus gereja saja, sementara jemaat hanya ikut-ikutan saja yang penting hadir dan tidak pernah absen di gereja. Kalau kita membandingkan konsep dan cara yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, maka dapat kita simpulkan bahwa orang orang yang berpikir demikian merupakan rumput kering yang kemudian dikumpulkan orang lalu dibakar karena tidak punya arti dan nilai.

Untuk itu Bapak/Ibu/Sdr/i marilah kita menjadi pelayan Kristus  ditengah tengah bangsa dan negara yang kita cintai, supaya terwujud apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius 28 : 19-20 supaya kita menjadikan “Semua Bangsa menjadi Murid-Ku”. Untuk itu marilah seluruh Jemaat GPdI Penuaian tergerak dan bergerak untuk menginjil dan melayani dimulai dari keluarga kita masing-masing dan kepada semua orang yang dapat kita jangkau sebelum kita menjadi orang yang terlambat dan sis-sia. Gereja kita sangat membutuhkan pekerja-pekerja yang memiliki Integritas dan berkomitmen untuk melayani Tuhan dan bukan melayani secara musiman tetapi secara terus-menerus sampai buahnya tidak pernah kenal musim dan waktu. Saatnya kita berkomitmen untuk bersaksi (Marturia) kepada semua orang kapanpun dan dimanapun tanpa kenal lelah dan tanpa memandang suku dan golongan.

Saturday, March 7, 2015

Warta Jemaat Minggu, 08 Maret 2015

MENGUASAI DIRI

Menguasai diri adalah sesuatu yang lazim dilakukan oleh setiap anak-anak Tuhan untuk dapat menjadi tenang dan bijaksana dalam segala aspek kehidupan pribadi lepas pribadi baik di keluarga, Gereja, lingkungan dan di seluruh lapisan masyarakat luas. Dalam I Petrus 4:7 berkata “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa”. Salah satu yang menarik dalam ayat ini adalah melalui penguasaan diri, maka kita dapat tnang dan dapat berdoa. Berarti sebelum berdoa kita dituntut untuk harus lebih dulu menguasai diri, bukan asal berdoa. Masa kini adalah masa dimana hampir setiap manusia sukar untuk menguasai dirinya sendiri, bahkan manusia lebih cenderung untuk mengikuti keinginannya tanpa menguasai diri sendiri, sehingga tidak jarang kita lihat dan kita dengar terjadinya perseteruan antar keluarga : Bapak/Ibu melawan anak dan anak melawan Bapak/Ibu, Bapak/Ibu mertua melawan menantu dan menantu melawan Bapak/Ibu mertua ; pemimpin melawan yang dipimpin dan yang dipimpin melawan pimpinan, dan banyak lagi contoh-contoh yang notabene adalah sebagai akibat dari ketidakbisaan dalam menguasai diri pribadi lepas prib

Saturday, February 28, 2015

Warta Jemaat Minggu, 01 Maret 2015

PERCAYA DENGAN SESUNGGUHNYA


Percaya dalam Alkitab adalah suatu keputusan final yang tidak bisa diganggu gugat oleh pihak manapun, apalagi percaya yang dimaksud bukan kepada manusia melainkan kepada Tuhan Yesus. Seseorang dikatakan percaya apabila seseorang tersebut tidak gampang terombang-ambing apabila datangnya cobaan ataupun ujian dalam hidupnya, akan tetapi ia menaruh seluruh hidupnya hanya di dalam tangan Tuhan. Dalam hal ini kita harus mengingat kembali firman Tuhan yang berkata : “Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang kukatakan”. Yohanes 5:47. Percaya itu adalah memiliki rasa keyakinan penuh tanpa melihat terlebih dahulu. Barangkali kita mulai bertanya dan berkata : “Darimana sebenarnya iman dan percaya itu timbul …. ?” Sebenarnya gampang dan tidak sulit, kenapa … ? Alkitab menjelaskan dalam Roma 10:17 berkata “Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Tuhan”.

Cukup jelas bahwa apabila kita sering mendengar firman Tuhan, maka percaya kitapun semakin bertumbuh, tetapi sebaliknya apabila kita kurang

Saturday, February 21, 2015

Ibadah PELWAP Wilayah Deliserdang I di GPdI Penuaian Srigunting


Selasa, 17 Februari 2015



Warta Jemaat Minggu, 22 Februari 2015

MENGENALI SUARA-NYA

Para murid sekolah di Inggris dilarang keras menyalakan nada dering telepon genggam di kelasnya masing-masing. Namun anak-anak itupun tidak habis akal, mereka memasang ringtone yang disebut “suara nyamuk”, yaitu nada dengan frekuensi tinggi yang tidak bisa didengar oleh telinga orang dewasa. Para gurupun tak bisa mendengar suaranya, tetapi para murid dapat mendengarnya sehingga bisa kirim sms dengan leluasa. Rupanya setelah berusia 25 tahun ke atas, ada bulu-bulu halus di dalam telinga manusia yang menua dan rusak. Itu sebabnya telinga orang dewasa tidak lagi mendengar suara dengan frekuensi tinggi di atas 16 KHz seperti telinga anak-anak. Dalam Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan Yesus menggambarkan diriNya sebagai gembala yang baik dan para murid disebut sebagai domba milikNya (Yohanes 10:1-18). Ada ikatan batin yang tidak bisa terpisahkan antara gembala dan domba. Gembala di Israel biasanya memberi nama tiap dombanya dan memanggil nama mereka dengan nada khas. Jika malam tiba setelah semua domba masuk kandang, sang gembala tidur di pintu masuk. Ia menjadi pintu (tameng) untuk melindungi domba dari serangan musuh. Kedekatan inilah yang membuahkan kepekaan. Domba-domba mampu mengenali dan membedakan suara gembalanya. Jika ada gembala asign memanggil maka domba itupun tidak merespon atau bereaksi.

Di sekitar kita ada banyak suara, dimana seringkali membuat kita sulit membedakan mana suara yang benar dan mana yang sesat, mana kehendak Tuhan dan mana yang bukan kehendak Tuhan.

Saturday, February 14, 2015

Perayaan Valentine Day Yout CG GPdI Penuaian 2015





Warta Jemaat Minggu, 15 Februari 2015

VALENTINE DAY:KASIHILAH SEORANG AKAN YANG LAIN

nama Valentine merujuk pada seorang martir (yang meninggal demi kepercayaan kepada Kristus) yang meninggal sekitar dua abad sebelumnya yang bernama Valentinus. Valentinus adalah pendeta dan ahli fisika Roma yang menentang pemerintahan Kaisar Claudius II (yang bukan pemeluk agama Kristen), Pada masa itu, Kaisar Romawi Claudius II ini, mengharuskan para pria lajang bergabung dalam bala tentara Roma. Karena ambisi Claudius, akhirnya pernikahan pun tidak diizinkan sehingga lebih banyak lelaki pergi berperang. Valentine menentang hal di atas. Pada setiap kesempatan dia selalu berkhotbah tentang kasih dan membagikan kartu bergambar hati sebagai tanda kasih Kristus kepada sesama. Selain itu, diam-diam memberkati beberapa pasangan yang ingin menikah, tanpa mengindahkan ancaman pemerintah, sehingga mendekam di penjara dan kemudian dijatuhi hukuman mati. Dalam cerita itu dikisahkan, selama berada di penjara, Valentinus meneruskan kebiasaannya untuk menyatakan kasih, sehingga orang-orang di dalam penjara banyak yang bertobat dan menerima Kristus. Selain itu di dalam penjara Valentin, diminta seorang sipir penjara untuk mengajar putri sang sipir yang buta. Lalu, Valentinus dengan sabar mengajarnya berhitung, mengenalkannya kepada Tuhan, dan membacakan sejarah Roma. Hubungan mereka menjadi sangat dekat, dan sebelum kematiannya, Valentinus meninggalkan pesan terakhir untuk putri sang sipir dengan kalimat penutup “from your Valentine” (dari Valentinmu). Valentinus dihukum mati esok harinya, tanggal 14 Februari 270, dekat sebuah gerbang yang kemudian diberi nama Porta Valentini untuk mengenang namanya. Di atas kuburannya di Roma lalu dibangun sebuah gereja. Diceritakan pula bahwa putri sang sipir menanam sebatang pohon almond di dekat kuburannya, yang sekarang menjadi simbol cinta dan persahabatan yang abadi

Saturday, February 7, 2015

Warta Jemaat Minggu, 08 Februari 2015

KUNCI UNTUK DIBERKATI

Ada banyak orang berkata bahwa “KUNCI UNTUK DIBERKATI” adalah bekerja lebih giat dan membuat terobosan-terobosan baru dalam segala usaha yang sedang digeluti. Akan tetapi Bapak/Ibu/Sdr/i kalau kita analisa lebih dalam apa yang tercantum dalam buku kehidupan (Alkitab), maka kita akan dapat mengetahui bahwa perubahan teknis yang dimaksud di atas adalah hanya merupakan garis atau variasi dari dasar yang harus dicapai oleh setiap manusia, kenapa tidak …  ? Alkitab menjelaskan bahwa “Memberi adalah kunci untuk diberi dan memberkati adalah jalan satu-satunya untuk diberkati”. Dalam Kisah Para Rasul 20:35b berkata : “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima” dan dalam Injil Lukas 6:35 berkata : “Berilah dan kamu akan diberi, suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang ditumpahkan keluar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepada”. Berarti memberi adalah kunci untuk diberkati dan besarnya berkat yang diberi adalah sangat tergantung dari besarnya pengorbanan ataupun pemberian kita buat Tuhan dan buat pekerjaan Tuhan.

Saturday, January 31, 2015

DIVO GPdI PENUAIAN SRIGUNTING



Awal Januari tahun 2015, mereka yang dari Youth GPdI Penuaian membentuk sebuah Group Nyanyi ( DIVO) yang terdiri dari Herman Lase, Piter, Tian Waruw, Steven Lukas, dan Berkat Sihol. Lagu lagu yang dibawakan memang sederhana tetapi mereka benar benar punya suatu kerinduan agar melalui kesaksian pujian tersebut , nama Tuhan selalu dimuliakan. Tak peduli seberapa hebatnya sebuah pujian, yg terpenting adalah hati yang memang benar benar sepenuhnya kepada Tuhan.

Mazmur  119:171 Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian, sebab Engkau mengajarkan ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.

Mazmur  106
106:12 Ketika itu percayalah mereka kepada segala firman-Nya, mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya.

Minggu, 01 Februari 2015 ini, mereka akan membawakan sebuah pujian yang bisa dibilang sebagai lagu kesukaan Bapak Gembala GPdI Penuaian. Judulnya " JEJAKMU TUHAN". Biarlah Nama Tuhan Tetap dimuliakan. Halleluya . God Bless

Sering ku tak mengerti
Jalan-jalanMu Tuhan
Bagai di belantara yang kelam

Tanpa seribu tanya
Namun tetap percaya
JejakMu Tuhan sungguh sempurna

Ajarku memahami semua yang Kau ingini
Agar hidupku puaskan hatiMu
BagiMu aku rela
Sepenuh hati menghamba
Serahkan diri genapi karyaMu

Warta Jemaat Minggu, 01 Februari 2015

IMAN YANG TEGUH


Dalam pelajaran-pelajaran sebelumnya telah kita ketahui bahwa hanya dengan memiliki iman, orang berkenan kepada Allah ; tetapi tanpa iman sama sekali orang tidak dikenan oleh Allah (Ibrani 11:6). Dewasa ini begitu banyak orang tidak tahu bagaimana supaya mereka dikenan oleh Allah yang karenanya tidak jarang kita lihat orang yang dulunya aktif dalam melayani Tuhan, tetapi akhirnya menjadi mundur dan tidak setia kepada Tuhan oleh karena doa mereka tidak dijawab oleh Tuhan. Sesungguhnya Allah tidak pernah lalai dalam menjawab setiap doa-doa kita, tetapi persoalannya adalah justru kita belum dikenan oleh Allah. Perasaan kita sebagai anak Tuhan yang rajin dan aktif datang ke Gereja bahkan aktif dalam melayani Tuhan disana-sini, tetapi karena kita tidak memiliki iman yang teguh kepada Tuhan maka itu jugalah penyebab doa kita tidak dijawab Tuhan karena kita belum berkenan dihadapan Tuhan.

Saturday, January 24, 2015

Warta Jemaat Minggu, 25 Januari 2015

SEMPURNA DIDALAM TUHAN

Kata “Sempurna”  didalam Tuhan adalah sesuatu yang rancu dan mustahil menurut pandangan dan penilaian banyak orang akan tetapi hal itu tidaklah terlalu susah untuk dicapai, apabila setiap orang yang percaya kepada Yesus benar-benar menyerahkan dirinya untuk menjadi kemuliaan bagi Tuhan dan belajar secara terus menerus untuk lebih taat kepada Tuhan. Sebab kesempurnaan yang dimaksud bukanlah hasil penilaian manusia melainkan sudut pandang dari Tuhan itu sendiri. Dalam I Korintus 13 : 10 berkata, “Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.” Dari ayat ini dapat kita simpulkan bahwa bila orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus tidak mengalami kesempurnaan dalam iman maka dapat dipastikan bahwa kita akan kecewa karena tidak ikut masuk bersama-sama dengan Tuhan Yesus dalam Kerajaan Nya.
Satu hal yang terpenting yang harus kita lakukan sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus yaitu didalam Matius 5 :48 berkata, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Saturday, January 17, 2015

Warta Jemaat Minggu, 18 Januari 2015

KESEMPATAN YANG TERTINGGAL

Kesempatan boleh diartikan dengan waktu, atau ruang antara waktu ke waktu berikutnya. Akan tetapi dalam pekerjaan Tuhan tidak diartikan sesempit itu. Karena kesempatan dalam melayani Tuhan adalah suatu peluang yang ada untuk melakukan kehendak Tuhan bagi mereka yang tinggal diluar Tuhan. Maka tidak jarang kita dengar perkataan dari hamba-hamba Tuhan bahwa pergunakanlah kesempatan atau waktu yang masih ada. Karena waktu dan kesempatan tidak akan datang dua kali bahkan waktu dan kesempatanpun akan segera berakhir kalau tidak disikapi dengan cepat dan tanggap. Dalam II Petrus 3:15a berkata : “Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat”. Banyak orang menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada, kenapa tidak……? Seseorang bisa berjam-jam ngobrol kepada teman, kerabat, tetangga, tetapi tidak sepatah katapun bersaksi tentang keselamatan atau tentang perbuatan Tuhan Yesus yang ajaib, malah tutup mulut untuk tidak membicarakan hal itu.

Mengerjakan pekerjaan Tuhan atau

Saturday, January 10, 2015

Warta Jemaat Minggu, 11 Januari 2015

PERCAYA DENGAN SESUNGGUHNYA


Kata percaya dalam Alkitab adalah suatu keputusan final yang tidak bisa diganggu gugat oleh pihak manapun, apalagi percaya yang dimaksud bukan kepada manusia melainkan kepada Tuhan Yesus. Seseorang dikatakan percaya apabila seseorang tersebut tidak gampang terombang-ambing apabila datangnya cobaan ataupun ujian dalam hidupnya, akan tetapi ia menaruh seluruh hidupnya hanya di dalam tangan Tuhan. Dalam hal ini kita harus mengingat kembali firman Tuhan yang berkata : “Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang kukatakan”. Yohanes 5:47. Percaya itu adalah memiliki rasa keyakinan penuh tanpa melihat terlebih dahulu. Barangkali kita mulai bertanya dan berkata : “Darimana sebenarnya iman dan percaya itu timbul …. ?” Sebenarnya gampang dan tidak sulit, kenapa … ? Alkitab menjelaskan dalam Roma 10:17 berkata “Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Tuhan”.

                Cukup jelas bahwa apabila kita sering mendengar firman Tuhan, maka percaya kitapun semakin bertumbuh, tetapi sebaliknya apabila kita kurang dan jarang mendengar firman Tuhan, maka iman percaya kitapun semakin jauh dari yang diharapkan. Jangankan tidak mendengar, sedangkan mendengar saja kita harus hati-hati dan menyelidikinya dengan baik supaya kita jangan terseret oleh arus sebagaimana Ibrani 2:1 telah menjelaskan. Sebagian orang ketika mendengar firman Tuhan, ia dikuatkan, tetapi ketika datangnya pencobaan iman percayanya menjadi punah, seolah-olah tidak berdaya lagi, dan hal itu terjadi oleh karena kita tidak memandang bahwa Tuhan sanggup menyelesaikan persoalan apapun yang terjadi dalam setiap kehidupan kita masing-masing. Itu sebabnya kita butuh firman Tuhan setiap waktu guna menjadikan kita lebih kuat dan lebih fokus ke arah Dia yaitu Kristus Yesus. Jadilah kuat dan jangan khawatir, karena Allah mendengarkan seruan orang yang senantiasa berharap kepadaNya.

Wednesday, January 7, 2015

Warta Jemaat Minggu, 21 Desember 2014

SAMBUTLAH DATANGNYA NATAL


Tidak terasa hari lepas hari, bahkan bulan berganti bulan akhirnya kita sampai pada bulan dan hari-hari yang sangat membahagiakan setiap kita yang percaya kepada Tuhan Yesus dimana kita semua boleh ada di bulan natal ini. Barangkali sepanjang tahun ini kita banyak bergumul, dan berjuang; namun semuanya itu adalah bagian dari penggenapan Firman Tuhan bahwa kita harus bergumul (Ayub 7: 1) dan hidup adalah perjuangan (Efesus 6: 12a). Kendatipun demikian kita telah dihantar sampai ke bulan yang penuh damai dan sukacita seperti pada saat sekarang ini, sekalipun diantara kita ada yang merasa bahwa perjalanannya sepanjang tahun ini, seperti orang bermimpi dan seperti berjalan di ujung tanduk atau berjalan dengan penuh geram dan perselisihan kepada satu dengan yang lain.
Akan tetapi Firman Tuhan berkata dalam Yakobus 3: 16 “Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” Seiring dengan Firman Tuhan tersebut, seringkali kita tidak menyadari bahwa, “mengapa persoalan dan masalah selalu datang?” Hal inilah yang harus kita sikapi supaya iblis jangan mengobok-obok dan mencuru kedamaian sukacita yang diperuntukkan Tuhan bagi kita karena iri hati dan mementingkan diri sendiri.

Warta Jemaat Minggu, 16 November 2014

TUJUH HAL MANUSIA TERJAUH DARI TUHAN

Dewasa ini ada banyak orang sering bertanya dan berkata : “Kenapa manusia yang dulu bisa berkata-kata langsung dengan Tuhan bahkan bertemu muka dengan muka, sementara sekarang tidak ….?” Apakah hanya karena zaman sudah berubah …… ? Sesungguhnya bukan karena zaman dan waktu, tetapi karena manusia tidak memelihara kasih karunia yang diberikan Tuhan pada manusia. Paling sedikit ada tujuh hal yang membuat manusia semakin terjauh dari hadapan Allah yang diantaranya adalah :

1.        Kehilangan kepekaan (I Samuel 3:1-8) yang intinya adalah bahwa tiga kali Samuel dipanggil oleh Allah tetapi Imam Eli belum juga sadar bahwa yang memanggil Samuel dari tidurnya ialah Allah. Bayangkan Allah sampai tiga kali berbicara tetapi Imam Eli belum juga sadar bahwa itu adalah panggilan dari Allah. Begitupun manusia akhir-akhir ini, walaupun beribu kali firman Tuhan berbicara dan telah ia dengar dan mengerti namun tidak ada respon atau pertobatan.
2.        Kehilangan kuasa (bilangan 13:27-31), yang menceritakan tentang orang yang pesimis dalam segala sesuatu, baik hidup maupun usaha yang ia lakukan. Dua belas orang pengintai Tanah Kanaan berhasil masuk di tanah tersebut dan melihat bahkan menikmati hasil tanah tersebut, tetapi justru membawa kabar yang pesimus atau putus asa kecuali Yosua & Kaleb. Lebih memilih kata “ya sudahlah, memang ini nasibku”.

Warta Jemaat Minggu, 09 November 2014

PERGUMULAN ADALAH AWAL KEMENANGAN


Dapat dipastikan bahwa setiap insan yang hidup pasti mengalami pergumulan. Akan tetapi lewat pergumulan itu pula membuat manusia datang lebih dekat kepada Tuhan, sehingga kita banyak mendengar kesaksian bahwa seseorang menjadi menang atau menerima jawaban doa melalui pergumulan yang dilaluinya. Karena setiap yang hidup pasti bergumul, artinya bahwa selagi manusia masih hidup maka dipastikan ia akan bergumul, baik soal hidup yang sekarang ini maupun persoalan hidup yang akan datang. Tetapi lewat  pergumulan itu juga kita dapat mengetahui apakah kita menang atau kita kalah. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa setiap orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya pasti menang dalam menghadapi segala situasi, karena alkitab menjelaskan dalam Keluaran 14:14 “Tuhan akan berperan untuk kamu, dan kamu akan diam saja”. Hal ini membuktikan bahwa Tuhan berdiri membela umatNya dalam segala pergumulan hidup.

Warta Jemaat Minggu, 02 November 2014

PENGENALAN AKAN TUHAN

Pengenalan akan Tuhan adalah sesuatu yang lazim kita lakukan dalam setiap kehidupan kita masing-masing karena kita adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan itu sendiri sehingga Ia menghendaki mengenali Dia sebagai penguasa satu-satunya di jagat raya ini. Minimal ada tiga sosok yang ingin mengenal Tuhan dalam kitab Perjanjian Baru yang diantaranya adalah :
1.      Rasul Paulus (Filipi 3:10)
“Yang Kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, dimana Aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya. Supaya Aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati”. Dalam ayat ini dapat kita lihat bahwa sosok Rasul Paulus tidak saja sekedar mengenal Tuhan akan tetapi turut mengambil bagian dalam penderitaan yang dialami oleh Tuhan Yesus Kristus. Ia tidak mengenal hanya lewat kata orang tetapi Ia sendiri alami secara pribadi tentang kebenaran Kristus Yesus

Warta Jemaat Minggu, 26 Oktober 2014

BELAJAR BERKECUKUPAN

Kata “Belajar Berkecukupan” adalah bukan mengejar kekayaan atau mencari uang sebanyak mungkin, melainkan berusaha mensyukuri segala berkat Tuhan yang bisa kita nikmati sampai saat ini pribadi lepas pribadi. Alkitab menjelaskan dalam Ibrani 13:5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukuplah dirimu dengan apa yang ada padamu”. Karena Allah telah berfirman : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”. Akan tetapi pada dewasa ini manusia cenderung untuk memperkaya diri dengan menghalalkan segala cara demi untuk mendapatkan uang ataupun kedudukan dalam segala aspek. Manusia tidaklah mempedulikan ajaran Tuhan malah sebaliknya biarlah Tuhan memaklumi mereka karena menurut pandangan mereka bahwa Tuhan Sang Maha Pemurah dan Penyayang sehingga mereka memandang bahwa Tuhanlah yang memaklumi mereka. Akankah demikian …… ? Tentu tidak, melainkan Tuhan berkata : “Untuk apa seseorang memiliki seisi dunia ini tetapi nyawanya binasa”.

Warta Jemaat Minggu, 19 Oktober 2014

PERUBAHAN YANG SEMPURNA

yang sempurna adalah merupakan tujuan dari pelayanan Tuhan Yesus di bumi dan perubahan yang dimaksud adalah mencakup seluruh sendi-sendi kehidupan manusia baik terhadap sesama maupun terhadap Tuhan itu sendiri. Perlu kita sadari bahwa Tuhan Yesus telah mengajak semua manusia untuk mengalami sebuah perubahan yang menuju kepada kesempurnaan yang dapat kita lihat dalam kitab Matius 5:48, “karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna”. Tuhan Yesus mau supaya semua manusia bertobat dan mengalami sebuah yang Ia namakan sempurna. Hal ini tentu tidak mudah untuk dicapai, tetapi bila kita semua mulai membuka hati dan mau berubah maka hal ini sebenarnya sangat mudah dicapai, karena awal dari pemulihan adalah sebuah keterbukaan yang mengarah kepada pembaharuan dalam segala sikap dan perbuatan setiap manusia.
                Kalau kita telusuri lebih dalam apa yang terjadi di tanah Moab tentang orang Israel dalam Yeremia 48 : 11 berkata : “Moab hidup aman dari sejak masa mudanya, ia hidup tenang seperti anggur di atas endapannya ;

Warta Jemaat Minggu, 12 Oktober 2014

MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH

Perubahan Melakukan kehendak Allah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab setiap manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah. Akan tetapi kenyataannya sangat menjauh dari apa yang diharapkan, karena tidak semua orang melakukan kehendak dan rencana Allah dari semula. Manusia lebih memilih jalan pada dirinya sendiri sesuai dengan pola pikir masing-masing. Namun demikian kalau kita menganalisa salah seorang sosok yang melakukan kehendak Allah sebagaimana yang dijelaskan dalam Yohanes 4:27-42, maka kita akan dapati seorang perempuan Samaria yang tidak percaya Tuhan, tetapi seketika ia bertemu dengan Tuhan Yesus, iapun menjadi percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Tidak hanya percaya begitu saja, tetapi ia bersaksi kepada orang-orang sekampungnya bahkan sekotanya bahwa Yesus adalah Tuhan. Patutlah dicontoh dan diteladani sikap seorang perempuan Samaria tersebut yang walau dari semula ia tidak dan belum percaya akan Tuhan Yesus, tetapi ketika ia bertemu dan bahkan berkata-kata dengan Tuhan Yesus, lalu ia menjadi percaya dan melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah.
                Dengan memperhatikan sikap seorang perempuan Samaria tersebut di atas, maka dapatlah kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita sudah melakukan hal yang sama … ? Memang kita harus sadari bahwa hampir semua kita lahir dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, akan tetapi kita hanya merasa bahwa kita saudah menjadi orang yang percaya kepada

Warta Jemaat Minggu, 30 November 2014

AJARLAH KAMI YA TUHAN

Tidak terasa kita hampir melewati tahun 2014 yang hanya menyisakan sebulan lagi…bahkan gema Natalpun sudah mulai gemuruh sana-sini. Akan tetapi sudahkah kita sadari bahwa semuanya itu adalah hanya karena kemurahan Tuhan ….atau tidak pernah kita pikirkan…? Dalam Mazmur 90:12 berkata “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh hati yang bijaksana”. Biarpun anda berkata bahwa saya sudah tahu itu…/tetapi konsekuensi dari yang anda tahu tentang ada, tetapi kalau hal itu belum nampak, berarti kita belum sadar bahwa setahun yang kita lalui (±365 hari) adalah oleh kemurahan Tuhan semata. Banyak orang menyadari bahwa setahun sudah berlalu, tetapi tidak banyak orang yang sadar apa yang sudah ia capai atau ia lakukan buat Tuhan dalam setahun berlalu, sebab banyak orang berpikir bahwa itu hanya berupa pergantian bulan lepas bulan dan tahun lepas tahun.

Bagi kita Jemaat GPdI Penuaian apakah yang sudah kita lakukan pada Tuhan dalam sepanjang tahun 2014 ini……? Adakah kita sudah ambil bagian dalam memajukan pelayanan di tempat ini dan membawa jiwa-jiwa datang pada Tuhan Yesus…… atau hanya pendengar dan penonton belaka ……? Ingat dalam Filipi 1:22 berkata “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah”. Berarti kita tidak punya alasan untuk tidak memberi buah atau hasil di Gereja kita ataupun di pelayanan kita.

                Perlu kita sikapi bahwa Tuhan yang hadir di dunia ini untuk memberi teladan dan buah yang kita patuhi setiap pengikutnya, karena jikalau tidak maka hanya ada satu hukum yang berlaku yaitu Matius 3:10 yang berkata “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik pasti ditebang dan dibuang ke dalam api”. Untuk itu, kepada yang sudah mulai menghasilkan buah jangan berhenti menghasilkan buah, karena kalau berhenti kembali akan dipotong juga ; dan bagi yang belum menghasilkan buah, dihimbau dan diperingatkan kembali bahwa jangan kita menjadi terlambat dan kecewa akan penghakiman yang akan datang. Sebab menghasilkan buah dan bekerja di ladang Tuhan tidak hanya pekerjaan para Pendeta dan Hamba Tuhan melainkan pekerjaan setiap orang yang percaya pada Tuhan Yesus. Kelak penghakiman datang dan jangan kita menjadi penyesal-penyesal permanen, tetapi menjadi penari, penyanyi dan pemuji Tuhan yang dengan kata lain bahwa kita adalah kawan sekerjaan Allah yang dituangkan dalam Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.

                Menjelang hari ulang tahun Yesus yang ke-2014 ini, kiranya kita jangan lagi memiliki pola pikir yang tertuju pada sandang dan pangan (pakaian dan makanan) tetapi harus kita sadari bahwa yang berulang tahun bukan kita melainkan Tuhan Yesus. Oleh sebab itu seharusnya kita memberi kado kepada Tuhan Yesus, dan bukan kado untuk kita sendiri. Kadonya apa ……? Tentu membawa jiwa-jiwa datang pada Tuhan Yesus di Gereja maupun di pelayanan-pelayanan kita di seluruh cabang tempat ibadah kita. Ini yang harus kita sadari apakah kita sudah berbuat……? Kalau belum,……jawabannya belum terlambat…… 
segera cari, mulai dari keluarga (Bapak/Ibu/Mertua/Abang/Adik/Kerabat/Kenalan) dan lain sebagainya, bawa semua datang pada Tuhan Yesus lewat pelayanan kita di GPdI Penuaian tanpa alasan-alasan yang hanya membela diri atau mau menang sendiri dan mau senang sendiri. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap akal budimu, maka Ia akan memenuhi seluruh keperluan hidupmu…… Amen Tuhan Yesus memberkati.

Warta Jemaat Minggu, 07 Desember 2014

ALLAH ITU SETIA

Allah itu kasih, Allah itu murah hati  Allah itu setia. Ia setia dalam menepati janjiNya. Ia setia dalam menjawab persoalan, bahkan Ia setia dalam menemani setiap orang-orang yang percaya kepadaNya. Ia tidak dibatasi oleh tempat dan waktu tetapi dalam segala situasi Ia selalu hadir (God Omny Present), yang karenanya bila kita dalam kesusahan ataupun dalam sakit-penyakit Ia Maha Tahu yang kemudian Ia memberi pertolongan dan kesembuhan bagi mereka yang  selalu menanti-nantikan Dia dan yang berkenan kepadaNya. Seringkali kedatangan Tuhan yesus dalam memberi pertolongan bagi mereka yang membutuhkannya, ditanggapi bermacam-macam. Ada  yang berkata : “Bahwa itu kebetulan, ada juga yang berkata sudah waktunya masalah itu berlalu dengan sendirinya, bahkan yang anehnya lagi dianggap misteri dan hantu”. Kalau kita lihat dalam Markus 6 : 48-49 : “Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira- jam tiga malam ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak”.

Bapak/Ibu/Sdr/i hendaklah kita menyadari bahwa Tuhan selalu ada dan datang memberi kelepasan dan jawaban bagi mereka yang membutuhkannya. Ia tahu ketika kita dalam masalah, dalam penyakit, dalam kesenangan bahkan segala macam apa yang sedang kita hadapi dalam kehidupan ini. Karenanya kita tidak perlu takut dengan apa yang sedang terjadi dalam hidup kita, akan tetapi jalanilah hidup ini dengan iman bahwa kita akan mencapai garis akhir dari segala apa yang kita inginkan, Tuhan lakukan bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan Yesus Maha Tahu tentang apa saja yang sedang terjadi dalam hidup ini, hanya yang menjadi pertanyaan, apakah kita masing-masing telah siap menerima Tuhan Yesus ketika Ia datang bagi kita untuk menolong kita atau kita sama seperti ayat tersebut di atas, bahwa akibat ketidaksiapan kita dalam menerima kehadiranNya, lalu kita menganggap bahwa Ia adalah hantu … ?? Ini yang perlu kita koreksi dan kita harus pahami oleh setiap kita, supaya kitapun tidak menjadi salah melangkah.

Salah satu contoh yang paling gampang kita cerna adalah : Ketika kita bangun pada pagi hari dan kita merasa bahwa badan kita terasa ringan dan hilangnya rasa sakit yang kita rasakan ketika kita mau tidur. Nah, hal ini tentu kita bertanya siapa dan jam berapa penyakit itu diambil dari tubuh kita … ?? Tapi itulah Tuhan, teramat baik dan dahsyat cara kerjanya bahkan kita tidak tahu namun dapat kita rasakan dalam setiap kehidupan kita. Inilah yang membuktikan bahwa kasih dan pertolongan tuhan tetap mengalir dalam kehidupan kita sampai pada saat ini dan tidak pernah terlambat. Kalau hal-hal semacam itu Tuhan peduli apalagi hal-hal yang terlalu mendasar dalam hidup kita pastikan Tuhan sangat peduli. Maju terus-terusan dan pantang mundur. Tuhan Yesus memberkati.