Selamat datang di Website GPdI Penuaian Srigunting - Medan Tuhan Yesus Memberkati,

Saturday, February 21, 2015

Warta Jemaat Minggu, 22 Februari 2015

MENGENALI SUARA-NYA

Para murid sekolah di Inggris dilarang keras menyalakan nada dering telepon genggam di kelasnya masing-masing. Namun anak-anak itupun tidak habis akal, mereka memasang ringtone yang disebut “suara nyamuk”, yaitu nada dengan frekuensi tinggi yang tidak bisa didengar oleh telinga orang dewasa. Para gurupun tak bisa mendengar suaranya, tetapi para murid dapat mendengarnya sehingga bisa kirim sms dengan leluasa. Rupanya setelah berusia 25 tahun ke atas, ada bulu-bulu halus di dalam telinga manusia yang menua dan rusak. Itu sebabnya telinga orang dewasa tidak lagi mendengar suara dengan frekuensi tinggi di atas 16 KHz seperti telinga anak-anak. Dalam Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan Yesus menggambarkan diriNya sebagai gembala yang baik dan para murid disebut sebagai domba milikNya (Yohanes 10:1-18). Ada ikatan batin yang tidak bisa terpisahkan antara gembala dan domba. Gembala di Israel biasanya memberi nama tiap dombanya dan memanggil nama mereka dengan nada khas. Jika malam tiba setelah semua domba masuk kandang, sang gembala tidur di pintu masuk. Ia menjadi pintu (tameng) untuk melindungi domba dari serangan musuh. Kedekatan inilah yang membuahkan kepekaan. Domba-domba mampu mengenali dan membedakan suara gembalanya. Jika ada gembala asign memanggil maka domba itupun tidak merespon atau bereaksi.

Di sekitar kita ada banyak suara, dimana seringkali membuat kita sulit membedakan mana suara yang benar dan mana yang sesat, mana kehendak Tuhan dan mana yang bukan kehendak Tuhan.
Untuk melatih kepekaan, kita perlu membangun persekutuan dengan Tuhan melalui disiplin doa dan disiplin baca firman Tuhan, karena tanpa doa dan firman kita pasti kehilangan kepekaan akan suara Tuhan. Ketika menuliskan Injilnya, Yohanes memproklamirkan, “Pada mulanya adalah firman, firman itu bersama-sama dengan Allah  dan firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1). Segala sesuatu yang ada di bumi, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan dijadikan oleh firman. Kita rindu meneladani dan menghidupi perkataan Tuhan Yesus dalam kehidupan kita setiap saat baik kehidupan yang sekarang ini maupun kehidupan yang akan datang. Badai yang datang dalam kehidupan kita kadang-kadang membuat perkataan kita menjadi negatif. Kita khawatir dengan hidup kita dan takut akan hari depan kita yang semuanya adalah pekerjaan yang dirancang oleh musuh kita yaitu iblis. Ini yang harus kita waspadai dan antisipatif supaya pekerjaan setan dan iblis jangan menyelusup dalam kehidupan kita melalui situasional yang sangat labil. Hal ketakutan dan kekhawatiran adalah salah satu indikator pekerjaan si setan untuk membuat manusia terpisah dari kasih karunia Tuhan.

Seringkali kita tidak mengalami dahsyatnya firman Tuhan, karena perasaan kita terganggu oleh peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan. Ketika kita membaca Injil Lukas 24:13-32 tentang kedua murid Tuhan Yesus yang berjalan menuju Emaus setelah pagi minggu itu mereka mendengar bahwa mayat Tuhan Yesus tidak ada di kuburan, maka merekapun jadi kecewa dan lalu pergi ke Emaus. Akan tetapi ditengah-tengah perjalanan mereka tiba-tiba Tuhan Yesus datang dan bersama-sama dengan mereka bahkan berbincang-bincang dengan mereka ; namun kedua murid tersebut tidak tahu bahwa itu adalah Yesus. Kenapa demikian …. ? Karena mereka dalam keadaan dan situasi sedang kecewa oleh berita bahwa mayat Tuhan Yesus tidak ada di kuburan. Mereka tidak ingat perkataan Tuhan Yesus bahwa “Ia akan mati dan akan bangkit pada hari yang ketiga”. Begitupun dalam hidup kita, seringkali kita tidak alami mukjizat karena berbagai kejadian yang silih berganti dalam hidup kita tanpa peduli lagi dengan ibadah dan mendengar firman Tuhan. Kembalilah sebelum terlambat sebab tanganNya sedang terbuka dan menyambut engkau yang sudah mulai tersesat. Maju terus di dalam Tuhan dan doa saya menyertai saudara-saudara sekalian. …… Amen.

No comments:

Post a Comment