MENGUASAI DIRI
Menguasai diri adalah sesuatu yang
lazim dilakukan oleh setiap anak-anak Tuhan untuk dapat menjadi tenang dan
bijaksana dalam segala aspek kehidupan pribadi lepas pribadi baik di keluarga,
Gereja, lingkungan dan di seluruh lapisan masyarakat luas. Dalam I Petrus 4:7
berkata “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa”. Salah satu yang menarik dalam ayat
ini adalah melalui penguasaan diri, maka kita dapat tnang dan dapat berdoa.
Berarti sebelum berdoa kita dituntut untuk harus lebih dulu menguasai diri,
bukan asal berdoa. Masa kini adalah masa dimana hampir setiap manusia sukar
untuk menguasai dirinya sendiri, bahkan manusia lebih cenderung untuk mengikuti
keinginannya tanpa menguasai diri sendiri, sehingga tidak jarang kita lihat dan
kita dengar terjadinya perseteruan antar keluarga : Bapak/Ibu melawan anak dan
anak melawan Bapak/Ibu, Bapak/Ibu mertua melawan menantu dan menantu melawan
Bapak/Ibu mertua ; pemimpin melawan yang dipimpin dan yang dipimpin melawan pimpinan,
dan banyak lagi contoh-contoh yang notabene adalah sebagai akibat dari
ketidakbisaan dalam menguasai diri pribadi lepas prib
adi.
Menguasai diri sangatlah penting
supaya kita dapat menjadi tenang dalam menghadapi segala sesuatu. Karena
jikalau kita gagal menguasai diri kita sendiri, bagaimana bisa kita beradaptasi
dengan lingkungan dimana kita berada. Dalam II Timotius 3:2 berkata : “Manusia
akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak
terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama”.
Akan tetapi bila seseorang dapat menguasai dirinya sendiri, maka ia dapat
menjadi tenang walau dalam segala situasi yang tidak bersahabat. Seharusnya
saudara-saudara kita harus menyadari bahwa ketika kita ada di dalam Kristus
Yesus, maka kitapun menjadi ciptaan yang baru sebagaimana dijelaskan dalam II
Korintus 5:17 “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan yang
baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Ini
merupakan acuan bagi kita untuk dapat menguasai diri, yang karena tidak
demikian, maka menjadi sia-sialah kita mengiring atau melayani Tuhan, justru
akan menjadi batu sandungan bagi diri kita sendiri.
Menguasai diri sendiri adalah
sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan setiap manusia, termasuk untuk
mencegah keinginan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan seseorang jatuh di
dalam dosa. Begitu juga dalam mengambil segala kebijakan-kebijakan untuk
menentukan haluan hidup atau tujuan yang akan dicapai. Dapat disimpulkan bahwa
menguasai diri adalah awal dari tercapainya tujuan hidup. Karena orang yang
tidak bisa menguasai diri adalah seseorang yang tidak bisa tenang dalam hidupnya
dimana kekhawatiran, kegelisahan dan ketakutan justru mengikut serta dalam
sepanjang kehidupannya sehingga apapun yang ia lakukan selalu dibayang-bayangi
rasa cemas dan ketakutan yang tidak menentu. Oleh dan sebab itu marilah kita
menguasai diri masing-masing untuk dapat tenang dan memperoleh tujuan dari
kehidupan kita dan Tuhan Yesus memberkati.
No comments:
Post a Comment