MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH
Perubahan Melakukan
kehendak Allah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab setiap manusia sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Allah. Akan tetapi kenyataannya sangat menjauh
dari apa yang diharapkan, karena tidak semua orang melakukan kehendak dan
rencana Allah dari semula. Manusia lebih memilih jalan pada dirinya sendiri
sesuai dengan pola pikir masing-masing. Namun demikian kalau kita menganalisa
salah seorang sosok yang melakukan kehendak Allah sebagaimana yang dijelaskan
dalam Yohanes 4:27-42, maka kita akan dapati seorang perempuan Samaria yang
tidak percaya Tuhan, tetapi seketika ia bertemu dengan Tuhan Yesus, iapun
menjadi percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Tidak hanya percaya begitu saja,
tetapi ia bersaksi kepada orang-orang sekampungnya bahkan sekotanya bahwa Yesus
adalah Tuhan. Patutlah dicontoh dan diteladani sikap seorang perempuan Samaria tersebut yang
walau dari semula ia tidak dan belum percaya akan Tuhan Yesus, tetapi ketika ia
bertemu dan bahkan berkata-kata dengan Tuhan Yesus, lalu ia menjadi percaya dan
melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah.
Dengan memperhatikan sikap seorang perempuan Samaria
tersebut di atas, maka dapatlah kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita
sudah melakukan hal yang sama … ? Memang kita harus sadari bahwa hampir semua
kita lahir dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang sudah percaya kepada
Tuhan Yesus, akan tetapi kita hanya merasa bahwa kita saudah menjadi orang yang
percaya kepada
Tuhan Yesus, padahal sikap kita sebagai orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus masih jauh dari yang diharapkan, sebagaimana tercermin pada
sikap dan perbuatan perempuan Samaria tersebut di atas. Perempuan Samaria
bertemu dengan Tuhan Yesus walau hanya sekali, tetapi ia dapat memenangkan
penduduk sekotanya untuk dibawa dan menjadi percaya kepada Tuhan Yesus
sebagaimana dijelaskan dalam Yohanes 4:42 : “Dan mereka berkata kepada
perempuan itu : ‘Kami Percaya’, tetapi bukan lagi karena apa yang kau katakan,
sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar
juru selamat dunia”.
Hal inilah yang harus kita sadari, kalau kita mengaku
bahwa kita sebagai orang yang telah percaya Tuhan, tentu harus ada sesuatu
hasil dan buah lewat kepercayaan kita tersebut dan buah atau hasil yang
dimaksud adalah jiwa-jiwa. Perempuan Samaria hanya satu kali saja bertemu
dengan Tuhan Yesus, maka ia dapat memenangkan penduduk satu kota, sedang kita
sudah berpuluh tahun percaya kepada Tuhan Yesus, jangan-jangan tidak seorangpun
yang kita bawa datang dan percaya kepada Tuhan Yesus. Tentu hal ini menjadi
gonjang-ganjing di tengah-tengah orang-orang Kristen pada dewasa ini, karena
sebahagian besar berpendapat bahwa tugas tersebut adalah tugas dan tanggung
mereka sebagai para pendeta dan hamba-hamba Tuhan. Padahal tugas tersebut
adalah tugas dan tanggung jawab bersama sebagai orang-orang yang percaya kepada
Tuhan Yesus, tanpa perbedaan golongan, suku dan ras baik kaya maupun miskin.
Oleh dan sebab itu kepada kita dianjurkan untuk berbuat seperti perempuan
Samaria tersebut sebelum Tuhan Yesus menjemput kita masing-masing. Maju terus
dalam Tuhan dan tetap kuat….. Amen.
No comments:
Post a Comment