Selamat datang di Website GPdI Penuaian Srigunting - Medan Tuhan Yesus Memberkati,

Wednesday, January 7, 2015

Warta Jemaat Minggu, 19 Oktober 2014

PERUBAHAN YANG SEMPURNA

yang sempurna adalah merupakan tujuan dari pelayanan Tuhan Yesus di bumi dan perubahan yang dimaksud adalah mencakup seluruh sendi-sendi kehidupan manusia baik terhadap sesama maupun terhadap Tuhan itu sendiri. Perlu kita sadari bahwa Tuhan Yesus telah mengajak semua manusia untuk mengalami sebuah perubahan yang menuju kepada kesempurnaan yang dapat kita lihat dalam kitab Matius 5:48, “karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna”. Tuhan Yesus mau supaya semua manusia bertobat dan mengalami sebuah yang Ia namakan sempurna. Hal ini tentu tidak mudah untuk dicapai, tetapi bila kita semua mulai membuka hati dan mau berubah maka hal ini sebenarnya sangat mudah dicapai, karena awal dari pemulihan adalah sebuah keterbukaan yang mengarah kepada pembaharuan dalam segala sikap dan perbuatan setiap manusia.
                Kalau kita telusuri lebih dalam apa yang terjadi di tanah Moab tentang orang Israel dalam Yeremia 48 : 11 berkata : “Moab hidup aman dari sejak masa mudanya, ia hidup tenang seperti anggur di atas endapannya ;
tidak dituangkan dari tempayan yang satu ke tempayan yang lain, tidak pernah masuk ke dalam pembuangan, sebab itu rasanya tetap padanya dan baunya tidak berubah”. Hal ini terjadi kenapa …? Karean Moab ataupun penduduk yang ada di Moab pada saat itu tidak membuka hati untuk mengalami sebuah perubahan, karena mereka menganggap bahwa mereka sudah suci dan sudah benar sehingga tidak perlu melihat yang lain sebagai alat perbandingan bagi setiap kehidupan mereka. Untuk itu dalam kitab Zefania 1:12 berkata “Pada waktu itu aku akan menggeledah Yerussalem dengan memakai obor dan akan menghukum orang-orang yang telah mengental seperti anggur di atas endapannya dan yang berkata dalam hatinya : Tuhan tidak berbuat baik dan tidak berbuat jahat”. Hal ini merupakan sikap seseorang yang megnanggap dirinya lebih baik dan lebih benar, dibandingkan dengan orang lain, yang sebenarnya ia sendiri tidak bisa jadi contoh dan teladan.
                Lalu bagaimana sebenarnya ….? Lebih dulu kita harus merenungkan kembali apa yang dikatakan dalam kitab II Korintus 2:15 yang berkata “Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan diantara mereka yang binasa”. Dapat kita simpulkan bahwa, kita semestinya mengeluarkan (menularkan) bau yang harum kepada setiap orang yang olehnya mereka dapat merasakan sebuah perubahan dari diri kita yang adalah anak-anak Tuhan. Sambil menjaga diri kita supaya kita jangan terpengaruh ataupun dipengaruhi oleh mereka yang tidak di jalan yang benar. malah sebaliknya orang yang dulunya taat pada Tuhan Yesus tapi sekarang jauh megnalami kemerosotan sebagai akibat ketidakmampunya manusia untuk menguasai diri sendiri dan tidak menjadikan Roh Kudus sebagai penuntun yang abadi…… Maju terus dalam Tuhan dan pantang mundur …… Amen.

No comments:

Post a Comment