Saturday, April 25, 2015
Warta Jemaat Minggu, 26 April 2015
MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH
Melakukan kehendak Allah adalah
merupakan tugas dan tanggung jawab setiap manusia sebagai makhluk yang
diciptakan oleh Allah. Akan tetapi kenyataannya sangat menjauh dari apa yang
diharapkan, karena tidak semua orang melakukan kehendak dan rencana Allah dari
semula. Manusia lebih memilih jalan pada dirinya sendiri sesuai dengan pola
pikir masing-masing. Namun demikian kalau kita menganalisa salah seorang sosok
yang melakukan kehendak Allah sebagaimana yang dijelaskan dalam Yohanes
4:27-42, maka kita akan dapati seorang perempuan Samaria yang tidak percaya
Tuhan, tetapi seketika ia bertemu dengan Tuhan Yesus, iapun menjadi percaya
bahwa Yesus adalah Tuhan. Tidak hanya percaya begitu saja, tetapi ia bersaksi
kepada orang-orang sekampungnya bahkan sekotanya bahwa Yesus adalah Tuhan.
Patutlah dicontoh dan diteladani sikap seorang perempuan Samaria tersebut yang
walau dari semula ia tidak dan belum percaya akan Tuhan Yesus, tetapi ketika ia
bertemu dan bahkan berkata-kata dengan Tuhan Yesus, lalu ia menjadi percaya dan
melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah.
Dengan memperhatikan sikap seorang
perempuan Samaria tersebut di atas, maka dapatlah kita bertanya pada diri
sendiri, apakah kita sudah melakukan hal yang sama … ? Memang kita harus sadari
Saturday, April 18, 2015
Warta Jemaat Minggu, 19 April 2015
KESEMPATAN YANG TERTINGGAL
Kesempatan boleh diartikan dengan waktu, atau ruang antara waktu ke
waktu berikutnya. Akan tetapi dalam pekerjaan Tuhan tidak diartikan sesempit
itu. Karena kesempatan dalam melayani Tuhan adalah suatu peluang yang ada untuk
melakukan kehendak Tuhan bagi mereka yang tinggal diluar Tuhan. Maka tidak
jarang kita dengar perkataan dari hamba-hamba Tuhan bahwa pergunakanlah
kesempatan atau waktu yang masih ada. Karena waktu dan kesempatan tidak akan
datang dua kali bahkan waktu dan kesempatanpun akan segera berakhir kalau tidak
disikapi dengan cepat dan tanggap. Dalam II Petrus 3:15a berkata : “Anggaplah
kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat”. Banyak
orang menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada, kenapa tidak……? Seseorang
bisa berjam-jam ngobrol kepada teman, kerabat, tetangga, tetapi tidak sepatah
katapun bersaksi tentang keselamatan atau tentang perbuatan Tuhan Yesus yang
ajaib, malah tutup mulut untuk tidak membicarakan hal itu.
Mengerjakan pekerjaan Tuhan atau pekerjaan melayani Tuhan bukanlah
semata-mata dikerjakan oleh para Pendeta, atau hamba-hamba Tuhan yang telah
ditahbiskan untuk itu, melainkan tugas kita semua tanpa terkecuali,
Saturday, April 11, 2015
Warta Jemaat Minggu, 12 April 2015
PERUBAHAN KARAKTER
Perubahan karakter adalah satu perubahan sikap dan sifat yang egois
serta perubahan yang merasa diri lebih benar atau lebih baik dibandingkan
dengan yang lain menuju kepada sikap dan sifat rendah hati dan tidak sombong
serta tidak merasa diri lebih benar. Alkitab menjelaskan dalam Galatia 5:19-21
berkata : “Perbuatan daging telah nyata, yaitu pencabulan, kecemaran, hawa
nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu Kuperingatkan kamu, seperti
yang telah Kubuat dahulu, bahwa barang siapa melakukan hal-hal yang demikian,
ia tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah”. Mengacu pada ayat tersebut,
marilah kita memperhatikan dengan seksama dimanakah posisi kita berada ……… ?
Apakah masih termasuk di dua bagian, tiga bagian atau keseluruhannya ……? Mari
kita cari tahu dimana kita masih nyantol atau terikat oleh bagian-bagian ayat
tersebut di atas.
Kita harus menyadari bahwa tidak ada seorangpun manusia yang suci dan
tidak berdosa di hadapan Allah. Tetapi bukan pula ayat tersebut kita manfaatkan
sebagai kesempatan untuk berbuat dosa dan tidak mau berubah, akan tetapi
jadikanlah ayat tersebut sebagai kontrol untuk mau
Saturday, March 28, 2015
Warta Jemaat Minggu, 29 Maret 2015
KASIH KARUNIA
Kasih karunia adalah pemberian Allah bagi masing-masing
orang yang mengasihi Dia dan melakukan kehendak Nya. Hal ini tidak bisa diberi
dan dilakukan oleh manusia kecuali Allah satu-satunya. Dalam I Korintus 15 : 10
Paulus mengatakan, “ Karena Kasih Karunia aku ada sebagaimana aku ada” padahal
kalau kita telusuri lebih dalam tentang perjalanan Rasul Paulus ketika ia telah
melayani Tuhan, sangatlah memilukan bahkan tidak dapat diterima, namun ia dapat
menanggungnya karena kasih karunia dari pada Tuhan kita Yesus Kristus. Kita dapat
merenungkan bagaimana penderitaan yang ditanggung Rasul Paulus sebagaimana
dijelaskan dalam II Korintus 11 : 23-27, sungguh mengenaskan dan tidak dapat
diterima oleh akal pikiran manusia yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus. Dalam I
Korintus 9 : 22 berkata : “Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti
orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua
orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan
beberapa orang dari antara mereka.”
Mengacu dari ayat tersebut diatas, dapat kita simpulkan
bahwa hanya oleh kasih karunia Allah/Adomai (Bahasa Ibrani) Paulus sanggup
menjadi segala-galanya bagi orang lain. Akan tetapi dewasa ini tidak lagi
seperti yang dilakukan oleh Rasul Paulus, hampir semua orang berlomba lomba
jadi tuan (bos), tidak dapat melayani dengan ikhlas, susah diperintah maunya
memerintah, suka menggerutu (ngomel), bersungut-sungut dan berat hati padahal
tidak pernah berbuat, suka protes tanpa mendengar dan banyak hal yang dilakukan
zaman sekarang. Rasul Paulus telah menjadi segalanya tanpa persungutan dan
tanpa kesedihan. Bahkan Paulus berkata dalam 1 Korintus 9 : 16,” Karena jika aku memberitakan
Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah
keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.”
Saturday, March 21, 2015
Warta Jemaat Minggu, 22 Maret 2015
BERADA
DI GENDONGAN TUHAN
Dewasa ini banyak orang kristen yang menjadi takut dan kuatir
tentang masa depan terlebih kebutuhan hidup, baik pribadi maupun keluarga,
bahkan tidak jarang kita mendengar dan melihat bahwa ada orang yang menjadi
stres dan depresi bahkan menjadi gila, oleh karena masa depannya telah menjadi
suram menurut ukuran pikirannya sendiri. Akan tetapi Alkitab menjelaskan dengan
rinci dan akurat bahwa “Setiap orang yang percaya kepada Tuhan dan beribadah
kepada Nya diberi jaminan oleh Tuhan, bahwa kita digendong dan dipelihara oleh
Tuhan. (Yesaya 46 : 4) ”. Kenapa harus takut dan kuatir . . . ? bukannkah kita
di gendongan Tuhan dan menanggung buat kita . . . ? Hal ini memang terasa sukar
dan sulit dan beribadah kepada Tuhan.
Belajar dari perkara tersebut diatas, kita harus sadar
dan yakin bahwa Tuhan tidak serta merta menjaga bahkan menanggung buat kita
seandainya kita tidak dekat dan beribadah kepada Tuhan. Banyak orang yang merasa
dirinya sebagai orang Kristen, tetapi tidak melakukan tugasnya (kewajibannya)
sebagai orang Kristen, bagaimana mungkin Tuhan menanggung bagi kita ... ?
Sebaliknya ada orang Kristen yang sungguh sungguh datang bahkan melayani Tuhan,
tetapi rasa takut dan kuatirnya tidak dapat dibendung, mengapa . . . ? Karena
sikap yang satu ini belum menyadari bahwa ia berada dipelukan Tuhan, mengapa ?
Karena ia datang dan melayani Tuhan tidak memiliki iman yang bertumbuh, tetapi
hanya memiliki kerinduan datang dan melayani Tuhan. Hal ini juga menjadi tidak
bertahan dan berlangsung lama karena tidak adanya bukti dan hasil dari
kesungguhannya melayani Tuhan. Tipikal yang seperti ini sangat ditentukan oleh
Gereja Lokal dimana ia bertumbuh dan melayani serta visi dan misi gereja lokal dimana ia bertumbuh.
Saturday, March 14, 2015
Warta Jemaat Minggu, 15 Maret 2015
MELAYANI ADALAH TUGAS KITA BERSAMA
Melayani adalah tugas dan tanggung jawab kita bersama sebagaimana Tuhan
Yesus telah memberi contoh dan teladan bagi kita, dimana Tuhan Yesus berjalan
dari kota ke desa. Ia berkeliling melayani tanpa memilah-milah tempat ataupun
suku dan golongan (Matius 9 : 35-36). Akan tetapi orang-orang Kristen dewasa
ini memiliki konsep berpikir yang berbeda, kenapa tidak ....?. Zaman kini orang-orang Kristen beranggapan
bahwa tugas pelayanan yang disebutkan diatas adalah merupakan tugas dan
tanggung jawab orang orang tertentu seperti para Pendeta, Sintua (Penatua),
Diaken atau pengurus gereja saja, sementara jemaat hanya ikut-ikutan saja yang
penting hadir dan tidak pernah absen di gereja. Kalau kita membandingkan konsep
dan cara yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, maka dapat kita simpulkan bahwa orang
orang yang berpikir demikian merupakan rumput kering yang kemudian dikumpulkan
orang lalu dibakar karena tidak punya arti dan nilai.
Untuk itu Bapak/Ibu/Sdr/i marilah kita menjadi pelayan Kristus ditengah tengah bangsa dan negara yang kita
cintai, supaya terwujud apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam Matius 28 : 19-20
supaya kita menjadikan “Semua Bangsa menjadi Murid-Ku”. Untuk itu marilah
seluruh Jemaat GPdI Penuaian tergerak dan bergerak untuk menginjil dan melayani
dimulai dari keluarga kita masing-masing dan kepada semua orang yang dapat kita
jangkau sebelum kita menjadi orang yang terlambat dan sis-sia. Gereja kita
sangat membutuhkan pekerja-pekerja yang memiliki Integritas dan berkomitmen untuk
melayani Tuhan dan bukan melayani secara musiman tetapi secara terus-menerus
sampai buahnya tidak pernah kenal musim dan waktu. Saatnya kita berkomitmen
untuk bersaksi (Marturia) kepada semua orang kapanpun dan dimanapun tanpa kenal
lelah dan tanpa memandang suku dan golongan.
Saturday, March 7, 2015
Warta Jemaat Minggu, 08 Maret 2015
MENGUASAI DIRI
Menguasai diri adalah sesuatu yang
lazim dilakukan oleh setiap anak-anak Tuhan untuk dapat menjadi tenang dan
bijaksana dalam segala aspek kehidupan pribadi lepas pribadi baik di keluarga,
Gereja, lingkungan dan di seluruh lapisan masyarakat luas. Dalam I Petrus 4:7
berkata “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan
jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa”. Salah satu yang menarik dalam ayat
ini adalah melalui penguasaan diri, maka kita dapat tnang dan dapat berdoa.
Berarti sebelum berdoa kita dituntut untuk harus lebih dulu menguasai diri,
bukan asal berdoa. Masa kini adalah masa dimana hampir setiap manusia sukar
untuk menguasai dirinya sendiri, bahkan manusia lebih cenderung untuk mengikuti
keinginannya tanpa menguasai diri sendiri, sehingga tidak jarang kita lihat dan
kita dengar terjadinya perseteruan antar keluarga : Bapak/Ibu melawan anak dan
anak melawan Bapak/Ibu, Bapak/Ibu mertua melawan menantu dan menantu melawan
Bapak/Ibu mertua ; pemimpin melawan yang dipimpin dan yang dipimpin melawan pimpinan,
dan banyak lagi contoh-contoh yang notabene adalah sebagai akibat dari
ketidakbisaan dalam menguasai diri pribadi lepas prib
Saturday, February 28, 2015
Warta Jemaat Minggu, 01 Maret 2015
PERCAYA DENGAN
SESUNGGUHNYA
Percaya dalam
Alkitab adalah suatu keputusan final yang tidak bisa diganggu gugat oleh pihak
manapun, apalagi percaya yang dimaksud bukan kepada manusia melainkan kepada
Tuhan Yesus. Seseorang dikatakan percaya apabila seseorang tersebut tidak
gampang terombang-ambing apabila datangnya cobaan ataupun ujian dalam hidupnya,
akan tetapi ia menaruh seluruh hidupnya hanya di dalam tangan Tuhan. Dalam hal
ini kita harus mengingat kembali firman Tuhan yang berkata : “Tetapi jikalau
kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya
akan apa yang kukatakan”. Yohanes 5:47. Percaya itu adalah memiliki rasa
keyakinan penuh tanpa melihat terlebih dahulu. Barangkali kita mulai bertanya
dan berkata : “Darimana sebenarnya iman dan percaya itu timbul …. ?” Sebenarnya
gampang dan tidak sulit, kenapa … ? Alkitab menjelaskan dalam Roma 10:17
berkata “Jadi iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Tuhan”.
Cukup jelas
bahwa apabila kita sering mendengar firman Tuhan, maka percaya kitapun semakin
bertumbuh, tetapi sebaliknya apabila kita kurang
Saturday, February 21, 2015
Warta Jemaat Minggu, 22 Februari 2015
MENGENALI SUARA-NYA
Para
murid sekolah di Inggris dilarang keras menyalakan nada dering telepon genggam
di kelasnya masing-masing. Namun anak-anak itupun tidak habis akal, mereka
memasang ringtone yang disebut “suara nyamuk”, yaitu nada dengan frekuensi
tinggi yang tidak bisa didengar oleh telinga orang dewasa. Para gurupun tak
bisa mendengar suaranya, tetapi para murid dapat mendengarnya sehingga bisa
kirim sms dengan leluasa. Rupanya setelah berusia 25 tahun ke atas, ada
bulu-bulu halus di dalam telinga manusia yang menua dan rusak. Itu sebabnya
telinga orang dewasa tidak lagi mendengar suara dengan frekuensi tinggi di atas
16 KHz seperti telinga anak-anak. Dalam Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan Yesus
menggambarkan diriNya sebagai gembala yang baik dan para murid disebut sebagai
domba milikNya (Yohanes 10:1-18). Ada ikatan batin yang tidak bisa terpisahkan
antara gembala dan domba. Gembala di Israel biasanya memberi nama tiap dombanya
dan memanggil nama mereka dengan nada khas. Jika malam tiba setelah semua domba
masuk kandang, sang gembala tidur di pintu masuk. Ia menjadi pintu (tameng)
untuk melindungi domba dari serangan musuh. Kedekatan inilah yang membuahkan
kepekaan. Domba-domba mampu mengenali dan membedakan suara gembalanya. Jika ada
gembala asign memanggil maka domba itupun tidak merespon atau bereaksi.
Di
sekitar kita ada banyak suara, dimana seringkali membuat kita sulit membedakan
mana suara yang benar dan mana yang sesat, mana kehendak Tuhan dan mana yang
bukan kehendak Tuhan.
Saturday, February 14, 2015
Warta Jemaat Minggu, 15 Februari 2015
VALENTINE
DAY:KASIHILAH SEORANG AKAN YANG LAIN
nama Valentine
merujuk pada seorang martir (yang meninggal demi kepercayaan kepada Kristus)
yang meninggal sekitar dua abad sebelumnya yang bernama Valentinus. Valentinus
adalah pendeta dan ahli fisika Roma yang menentang pemerintahan Kaisar Claudius
II (yang bukan pemeluk agama Kristen), Pada masa itu, Kaisar Romawi Claudius II
ini, mengharuskan para pria lajang bergabung dalam bala tentara Roma. Karena
ambisi Claudius, akhirnya pernikahan pun tidak diizinkan sehingga lebih banyak
lelaki pergi berperang. Valentine menentang hal di
atas. Pada setiap kesempatan dia selalu berkhotbah tentang kasih dan membagikan
kartu bergambar hati sebagai tanda kasih Kristus kepada sesama. Selain itu,
diam-diam memberkati beberapa pasangan yang ingin menikah, tanpa mengindahkan
ancaman pemerintah, sehingga mendekam di penjara dan kemudian dijatuhi hukuman
mati. Dalam cerita itu dikisahkan, selama berada di penjara, Valentinus
meneruskan kebiasaannya untuk menyatakan kasih, sehingga orang-orang di dalam
penjara banyak yang bertobat dan menerima Kristus. Selain itu di dalam penjara
Valentin, diminta seorang sipir penjara untuk mengajar putri sang sipir yang
buta. Lalu, Valentinus dengan sabar mengajarnya berhitung, mengenalkannya
kepada Tuhan, dan membacakan sejarah Roma. Hubungan mereka menjadi sangat
dekat, dan sebelum kematiannya, Valentinus meninggalkan pesan terakhir untuk
putri sang sipir dengan kalimat penutup “from your Valentine” (dari
Valentinmu). Valentinus dihukum mati esok harinya, tanggal 14 Februari 270,
dekat sebuah gerbang yang kemudian diberi nama Porta Valentini untuk mengenang
namanya. Di atas kuburannya di Roma lalu dibangun sebuah gereja. Diceritakan
pula bahwa putri sang sipir menanam sebatang pohon almond di dekat kuburannya,
yang sekarang menjadi simbol cinta dan persahabatan yang abadi
Saturday, February 7, 2015
Warta Jemaat Minggu, 08 Februari 2015
KUNCI UNTUK DIBERKATI
Saturday, January 31, 2015
DIVO GPdI PENUAIAN SRIGUNTING
Awal Januari tahun 2015, mereka yang dari Youth GPdI Penuaian membentuk sebuah Group Nyanyi ( DIVO) yang terdiri dari Herman Lase, Piter, Tian Waruw, Steven Lukas, dan Berkat Sihol. Lagu lagu yang dibawakan memang sederhana tetapi mereka benar benar punya suatu kerinduan agar melalui kesaksian pujian tersebut , nama Tuhan selalu dimuliakan. Tak peduli seberapa hebatnya sebuah pujian, yg terpenting adalah hati yang memang benar benar sepenuhnya kepada Tuhan.
Mazmur 119:171 Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian, sebab Engkau mengajarkan ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
Mazmur 106
106:12 Ketika itu percayalah mereka kepada segala firman-Nya, mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya.
Minggu, 01 Februari 2015 ini, mereka akan membawakan sebuah pujian yang bisa dibilang sebagai lagu kesukaan Bapak Gembala GPdI Penuaian. Judulnya " JEJAKMU TUHAN". Biarlah Nama Tuhan Tetap dimuliakan. Halleluya . God Bless
Sering ku tak mengerti
Jalan-jalanMu Tuhan
Bagai di belantara yang kelam
Tanpa seribu tanya
Namun tetap percaya
JejakMu Tuhan sungguh sempurna
Ajarku memahami semua yang Kau ingini
Agar hidupku puaskan hatiMu
BagiMu aku rela
Sepenuh hati menghamba
Serahkan diri genapi karyaMu
Warta Jemaat Minggu, 01 Februari 2015
IMAN YANG TEGUH
Dalam pelajaran-pelajaran
sebelumnya telah kita ketahui bahwa hanya dengan memiliki iman, orang berkenan
kepada Allah ; tetapi tanpa iman sama sekali orang tidak dikenan oleh Allah
(Ibrani 11:6). Dewasa ini begitu banyak orang tidak tahu bagaimana supaya mereka
dikenan oleh Allah yang karenanya tidak jarang kita lihat orang yang dulunya
aktif dalam melayani Tuhan, tetapi akhirnya menjadi mundur dan tidak setia
kepada Tuhan oleh karena doa mereka tidak dijawab oleh Tuhan. Sesungguhnya
Allah tidak pernah lalai dalam menjawab setiap doa-doa kita, tetapi
persoalannya adalah justru kita belum dikenan oleh Allah. Perasaan kita sebagai
anak Tuhan yang rajin dan aktif datang ke Gereja bahkan aktif dalam melayani
Tuhan disana-sini, tetapi karena kita tidak memiliki iman yang teguh kepada
Tuhan maka itu jugalah penyebab doa kita tidak dijawab Tuhan karena kita belum
berkenan dihadapan Tuhan.
Saturday, January 24, 2015
Warta Jemaat Minggu, 25 Januari 2015
SEMPURNA DIDALAM TUHAN
Kata “Sempurna” didalam Tuhan
adalah sesuatu yang rancu dan mustahil menurut pandangan dan penilaian banyak
orang akan tetapi hal itu tidaklah terlalu susah untuk dicapai, apabila setiap
orang yang percaya kepada Yesus benar-benar menyerahkan dirinya untuk menjadi
kemuliaan bagi Tuhan dan belajar secara terus menerus untuk lebih taat kepada
Tuhan. Sebab kesempurnaan yang dimaksud bukanlah hasil penilaian manusia
melainkan sudut pandang dari Tuhan itu sendiri. Dalam I Korintus 13 : 10
berkata, “Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan
lenyap.” Dari ayat ini dapat kita simpulkan bahwa bila orang-orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus tidak mengalami kesempurnaan dalam iman maka dapat
dipastikan bahwa kita akan kecewa karena tidak ikut masuk bersama-sama dengan
Tuhan Yesus dalam Kerajaan Nya.
Satu hal yang terpenting yang harus kita lakukan sebagai
orang yang percaya kepada Tuhan Yesus yaitu didalam Matius 5 :48 berkata, “Karena
itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna."
Saturday, January 17, 2015
Warta Jemaat Minggu, 18 Januari 2015
KESEMPATAN YANG
TERTINGGAL
Kesempatan boleh
diartikan dengan waktu, atau ruang antara waktu ke waktu berikutnya. Akan
tetapi dalam pekerjaan Tuhan tidak diartikan sesempit itu. Karena kesempatan
dalam melayani Tuhan adalah suatu peluang yang ada untuk melakukan kehendak
Tuhan bagi mereka yang tinggal diluar Tuhan. Maka tidak jarang kita dengar
perkataan dari hamba-hamba Tuhan bahwa pergunakanlah kesempatan atau waktu yang
masih ada. Karena waktu dan kesempatan tidak akan datang dua kali bahkan waktu
dan kesempatanpun akan segera berakhir kalau tidak disikapi dengan cepat dan
tanggap. Dalam II Petrus 3:15a berkata : “Anggaplah kesabaran Tuhan kita
sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat”. Banyak orang menyia-nyiakan
waktu dan kesempatan yang ada, kenapa tidak……? Seseorang bisa berjam-jam
ngobrol kepada teman, kerabat, tetangga, tetapi tidak sepatah katapun bersaksi
tentang keselamatan atau tentang perbuatan Tuhan Yesus yang ajaib, malah tutup
mulut untuk tidak membicarakan hal itu.
Mengerjakan
pekerjaan Tuhan atau
Saturday, January 10, 2015
Warta Jemaat Minggu, 11 Januari 2015
PERCAYA DENGAN SESUNGGUHNYA
Kata percaya dalam Alkitab
adalah suatu keputusan final yang tidak bisa diganggu gugat oleh pihak manapun,
apalagi percaya yang dimaksud bukan kepada manusia melainkan kepada Tuhan
Yesus. Seseorang dikatakan percaya apabila seseorang tersebut tidak gampang
terombang-ambing apabila datangnya cobaan ataupun ujian dalam hidupnya, akan
tetapi ia menaruh seluruh hidupnya hanya di dalam tangan Tuhan. Dalam hal ini
kita harus mengingat kembali firman Tuhan yang berkata : “Tetapi jikalau kamu
tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa
yang kukatakan”. Yohanes 5:47. Percaya itu adalah memiliki rasa keyakinan penuh
tanpa melihat terlebih dahulu. Barangkali kita mulai bertanya dan berkata :
“Darimana sebenarnya iman dan percaya itu timbul …. ?” Sebenarnya gampang dan
tidak sulit, kenapa … ? Alkitab menjelaskan dalam Roma 10:17 berkata “Jadi iman
timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Tuhan”.
Cukup jelas bahwa apabila kita sering mendengar
firman Tuhan, maka percaya kitapun semakin bertumbuh, tetapi sebaliknya apabila
kita kurang dan jarang mendengar firman Tuhan, maka iman percaya kitapun
semakin jauh dari yang diharapkan. Jangankan tidak mendengar, sedangkan
mendengar saja kita harus hati-hati dan menyelidikinya dengan baik supaya kita
jangan terseret oleh arus sebagaimana Ibrani 2:1 telah menjelaskan. Sebagian
orang ketika mendengar firman Tuhan, ia dikuatkan, tetapi ketika datangnya
pencobaan iman percayanya menjadi punah, seolah-olah tidak berdaya lagi, dan
hal itu terjadi oleh karena kita tidak memandang bahwa Tuhan sanggup
menyelesaikan persoalan apapun yang terjadi dalam setiap kehidupan kita
masing-masing. Itu sebabnya kita butuh firman Tuhan setiap waktu guna
menjadikan kita lebih kuat dan lebih fokus ke arah Dia yaitu Kristus Yesus.
Jadilah kuat dan jangan khawatir, karena Allah mendengarkan seruan orang yang
senantiasa berharap kepadaNya.
Wednesday, January 7, 2015
Warta Jemaat Minggu, 21 Desember 2014
SAMBUTLAH DATANGNYA NATAL
Tidak terasa hari lepas hari, bahkan bulan berganti bulan
akhirnya kita sampai pada bulan dan hari-hari yang sangat membahagiakan setiap
kita yang percaya kepada Tuhan Yesus dimana kita semua boleh ada di bulan natal
ini. Barangkali sepanjang tahun ini kita banyak bergumul, dan berjuang; namun
semuanya itu adalah bagian dari penggenapan Firman Tuhan bahwa kita harus
bergumul (Ayub 7: 1) dan hidup adalah perjuangan (Efesus 6: 12a). Kendatipun
demikian kita telah dihantar sampai ke bulan yang penuh damai dan sukacita
seperti pada saat sekarang ini, sekalipun diantara kita ada yang merasa bahwa
perjalanannya sepanjang tahun ini, seperti orang bermimpi dan seperti berjalan
di ujung tanduk atau berjalan dengan penuh geram dan perselisihan kepada satu
dengan yang lain.
Akan tetapi Firman Tuhan berkata dalam Yakobus 3: 16
“Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan
dan segala macam perbuatan jahat.” Seiring dengan Firman Tuhan tersebut,
seringkali kita tidak menyadari bahwa, “mengapa persoalan dan masalah selalu
datang?” Hal inilah yang harus kita sikapi supaya iblis jangan mengobok-obok
dan mencuru kedamaian sukacita yang diperuntukkan Tuhan bagi kita karena iri
hati dan mementingkan diri sendiri.
Warta Jemaat Minggu, 16 November 2014
TUJUH
HAL MANUSIA TERJAUH DARI TUHAN
Dewasa ini ada banyak orang
sering bertanya dan berkata : “Kenapa manusia yang dulu bisa berkata-kata
langsung dengan Tuhan bahkan bertemu muka dengan muka, sementara sekarang tidak
….?” Apakah hanya karena zaman sudah berubah …… ? Sesungguhnya bukan
karena zaman dan waktu, tetapi karena manusia tidak memelihara kasih karunia
yang diberikan Tuhan pada manusia. Paling sedikit ada tujuh hal yang membuat manusia
semakin terjauh dari hadapan Allah yang diantaranya adalah :
1.
Kehilangan kepekaan (I Samuel 3:1-8) yang intinya
adalah bahwa tiga kali Samuel dipanggil oleh Allah tetapi Imam Eli belum juga
sadar bahwa yang memanggil Samuel dari tidurnya ialah Allah. Bayangkan Allah
sampai tiga kali berbicara tetapi Imam Eli belum juga sadar bahwa itu adalah
panggilan dari Allah. Begitupun manusia akhir-akhir ini, walaupun beribu kali
firman Tuhan berbicara dan telah ia dengar dan mengerti namun tidak ada respon
atau pertobatan.
2.
Kehilangan kuasa (bilangan 13:27-31), yang
menceritakan tentang orang yang pesimis dalam segala sesuatu, baik hidup maupun
usaha yang ia lakukan. Dua belas orang pengintai Tanah Kanaan berhasil masuk di
tanah tersebut dan melihat bahkan menikmati hasil tanah tersebut, tetapi justru
membawa kabar yang pesimus atau putus asa kecuali Yosua & Kaleb. Lebih
memilih kata “ya sudahlah, memang ini nasibku”.
Warta Jemaat Minggu, 09 November 2014
PERGUMULAN ADALAH AWAL KEMENANGAN
Dapat dipastikan
bahwa setiap insan yang hidup pasti mengalami pergumulan. Akan tetapi lewat
pergumulan itu pula membuat manusia datang lebih dekat kepada Tuhan, sehingga
kita banyak mendengar kesaksian bahwa seseorang menjadi menang atau menerima
jawaban doa melalui pergumulan yang dilaluinya. Karena setiap yang hidup pasti
bergumul, artinya bahwa selagi manusia masih hidup maka dipastikan ia akan
bergumul, baik soal hidup yang sekarang ini maupun persoalan hidup yang akan
datang. Tetapi lewat pergumulan itu juga
kita dapat mengetahui apakah kita menang atau kita kalah. Sebagaimana kita
ketahui bersama bahwa setiap orang yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya pasti
menang dalam menghadapi segala situasi, karena alkitab menjelaskan dalam
Keluaran 14:14 “Tuhan akan berperan untuk kamu, dan kamu akan diam saja”. Hal
ini membuktikan bahwa Tuhan berdiri membela umatNya dalam segala pergumulan
hidup.
Warta Jemaat Minggu, 02 November 2014
PENGENALAN AKAN TUHAN
Pengenalan akan
Tuhan adalah sesuatu yang lazim kita lakukan dalam setiap kehidupan kita
masing-masing karena kita adalah manusia yang diciptakan oleh Tuhan itu sendiri
sehingga Ia menghendaki mengenali Dia sebagai penguasa satu-satunya di jagat
raya ini. Minimal ada tiga sosok yang ingin mengenal Tuhan dalam kitab
Perjanjian Baru yang diantaranya adalah :
1.
Rasul Paulus (Filipi 3:10)
“Yang
Kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam
penderitaanNya, dimana Aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya. Supaya
Aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati”. Dalam ayat ini dapat
kita lihat bahwa sosok Rasul Paulus tidak saja sekedar mengenal Tuhan akan
tetapi turut mengambil bagian dalam penderitaan yang dialami oleh Tuhan Yesus
Kristus. Ia tidak mengenal hanya lewat kata orang tetapi Ia sendiri alami
secara pribadi tentang kebenaran Kristus Yesus
Warta Jemaat Minggu, 26 Oktober 2014
BELAJAR BERKECUKUPAN
Kata “Belajar
Berkecukupan” adalah bukan mengejar kekayaan atau mencari uang sebanyak
mungkin, melainkan berusaha mensyukuri segala berkat Tuhan yang bisa kita
nikmati sampai saat ini pribadi lepas pribadi. Alkitab menjelaskan dalam Ibrani
13:5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukuplah dirimu dengan apa yang ada
padamu”. Karena Allah telah berfirman : “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan
engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”. Akan tetapi pada
dewasa ini manusia cenderung untuk memperkaya diri dengan menghalalkan segala
cara demi untuk mendapatkan uang ataupun kedudukan dalam segala aspek. Manusia
tidaklah mempedulikan ajaran Tuhan malah sebaliknya biarlah Tuhan memaklumi
mereka karena menurut pandangan mereka bahwa Tuhan Sang Maha Pemurah dan
Penyayang sehingga mereka memandang bahwa Tuhanlah yang memaklumi mereka.
Akankah demikian …… ? Tentu tidak, melainkan Tuhan berkata : “Untuk apa
seseorang memiliki seisi dunia ini tetapi nyawanya binasa”.
Warta Jemaat Minggu, 19 Oktober 2014
PERUBAHAN YANG SEMPURNA
yang
sempurna adalah merupakan tujuan dari pelayanan Tuhan Yesus di bumi dan
perubahan yang dimaksud adalah mencakup seluruh sendi-sendi kehidupan manusia
baik terhadap sesama maupun terhadap Tuhan itu sendiri. Perlu kita sadari bahwa
Tuhan Yesus telah mengajak semua manusia untuk mengalami sebuah perubahan yang
menuju kepada kesempurnaan yang dapat kita lihat dalam kitab Matius 5:48,
“karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna”. Tuhan Yesus mau supaya semua manusia bertobat dan mengalami sebuah
yang Ia namakan sempurna. Hal ini tentu tidak mudah untuk dicapai, tetapi bila
kita semua mulai membuka hati dan mau berubah maka hal ini sebenarnya sangat
mudah dicapai, karena awal dari pemulihan adalah sebuah keterbukaan yang
mengarah kepada pembaharuan dalam segala sikap dan perbuatan setiap manusia.
Kalau kita telusuri lebih dalam
apa yang terjadi di tanah Moab
tentang orang Israel dalam
Yeremia 48 : 11 berkata : “Moab
hidup aman dari sejak masa mudanya, ia hidup tenang seperti anggur di atas
endapannya ;
Warta Jemaat Minggu, 12 Oktober 2014
MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH
Perubahan Melakukan
kehendak Allah adalah merupakan tugas dan tanggung jawab setiap manusia sebagai
makhluk yang diciptakan oleh Allah. Akan tetapi kenyataannya sangat menjauh
dari apa yang diharapkan, karena tidak semua orang melakukan kehendak dan
rencana Allah dari semula. Manusia lebih memilih jalan pada dirinya sendiri
sesuai dengan pola pikir masing-masing. Namun demikian kalau kita menganalisa
salah seorang sosok yang melakukan kehendak Allah sebagaimana yang dijelaskan
dalam Yohanes 4:27-42, maka kita akan dapati seorang perempuan Samaria yang
tidak percaya Tuhan, tetapi seketika ia bertemu dengan Tuhan Yesus, iapun
menjadi percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Tidak hanya percaya begitu saja,
tetapi ia bersaksi kepada orang-orang sekampungnya bahkan sekotanya bahwa Yesus
adalah Tuhan. Patutlah dicontoh dan diteladani sikap seorang perempuan Samaria tersebut yang
walau dari semula ia tidak dan belum percaya akan Tuhan Yesus, tetapi ketika ia
bertemu dan bahkan berkata-kata dengan Tuhan Yesus, lalu ia menjadi percaya dan
melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah.
Dengan memperhatikan sikap seorang perempuan Samaria
tersebut di atas, maka dapatlah kita bertanya pada diri sendiri, apakah kita
sudah melakukan hal yang sama … ? Memang kita harus sadari bahwa hampir semua
kita lahir dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga yang sudah percaya kepada
Tuhan Yesus, akan tetapi kita hanya merasa bahwa kita saudah menjadi orang yang
percaya kepada
Warta Jemaat Minggu, 30 November 2014
AJARLAH KAMI YA TUHAN
Tidak
terasa kita hampir melewati tahun 2014
yang hanya menyisakan sebulan lagi…bahkan gema Natalpun sudah mulai gemuruh
sana-sini. Akan tetapi sudahkah kita sadari bahwa semuanya itu adalah hanya
karena kemurahan Tuhan ….atau tidak pernah kita pikirkan…? Dalam Mazmur 90:12
berkata “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian hingga kami beroleh
hati yang bijaksana”. Biarpun anda berkata bahwa saya sudah tahu itu…/tetapi
konsekuensi dari yang anda tahu tentang ada, tetapi kalau hal itu belum nampak,
berarti kita belum sadar bahwa setahun yang kita lalui (±365 hari) adalah oleh kemurahan
Tuhan semata. Banyak orang menyadari bahwa setahun sudah berlalu, tetapi tidak banyak orang
yang sadar apa yang sudah ia capai atau ia lakukan buat Tuhan dalam setahun
berlalu, sebab banyak orang berpikir bahwa itu hanya berupa pergantian bulan
lepas bulan dan tahun lepas tahun.
Bagi
kita Jemaat GPdI Penuaian apakah yang sudah kita lakukan pada Tuhan dalam
sepanjang tahun 2014
ini……? Adakah kita sudah ambil bagian dalam memajukan pelayanan di tempat ini
dan membawa jiwa-jiwa datang pada Tuhan Yesus…… atau hanya pendengar dan
penonton belaka ……? Ingat dalam Filipi 1:22 berkata “Tetapi jika aku harus
hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah”. Berarti kita
tidak punya alasan untuk tidak memberi buah atau hasil di Gereja kita ataupun di
pelayanan kita.
Perlu kita sikapi bahwa Tuhan
yang hadir di dunia ini untuk memberi teladan dan buah yang kita patuhi setiap
pengikutnya, karena jikalau tidak maka hanya ada satu hukum yang berlaku yaitu
Matius 3:10 yang berkata “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon
yang tidak menghasilkan buah yang baik pasti ditebang dan dibuang ke dalam
api”. Untuk itu, kepada yang sudah mulai menghasilkan buah jangan berhenti
menghasilkan buah, karena kalau berhenti kembali akan dipotong juga ; dan bagi
yang belum menghasilkan buah, dihimbau dan diperingatkan kembali bahwa jangan
kita menjadi terlambat dan kecewa akan penghakiman yang akan datang. Sebab
menghasilkan buah dan bekerja di ladang Tuhan tidak hanya pekerjaan para
Pendeta dan Hamba Tuhan melainkan pekerjaan setiap orang yang percaya pada
Tuhan Yesus. Kelak penghakiman datang dan jangan kita menjadi penyesal-penyesal
permanen, tetapi menjadi penari, penyanyi dan pemuji Tuhan yang dengan kata
lain bahwa kita adalah kawan sekerjaan Allah yang dituangkan dalam Roma 8:28
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.
Menjelang hari ulang tahun Yesus
yang ke-2014
ini, kiranya kita jangan lagi memiliki pola pikir yang tertuju pada sandang dan
pangan (pakaian dan makanan) tetapi harus kita sadari bahwa yang berulang tahun
bukan kita melainkan Tuhan Yesus. Oleh sebab itu seharusnya kita memberi kado
kepada Tuhan Yesus, dan bukan kado untuk kita sendiri. Kadonya apa ……? Tentu
membawa jiwa-jiwa datang pada Tuhan Yesus di Gereja maupun di
pelayanan-pelayanan kita di seluruh cabang tempat ibadah kita. Ini yang harus
kita sadari apakah kita sudah berbuat……? Kalau belum,……jawabannya belum
terlambat……
segera cari, mulai dari keluarga
(Bapak/Ibu/Mertua/Abang/Adik/Kerabat/Kenalan) dan lain sebagainya, bawa semua
datang pada Tuhan Yesus lewat pelayanan kita di GPdI Penuaian tanpa
alasan-alasan yang hanya membela diri atau mau menang sendiri dan mau senang
sendiri. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap akal budimu,
maka Ia akan memenuhi seluruh keperluan hidupmu…… Amen Tuhan Yesus memberkati.
Warta Jemaat Minggu, 07 Desember 2014
ALLAH ITU SETIA
Allah itu kasih,
Allah itu murah hati Allah itu setia. Ia
setia dalam menepati janjiNya. Ia setia dalam menjawab persoalan, bahkan Ia
setia dalam menemani setiap orang-orang yang percaya kepadaNya. Ia tidak
dibatasi oleh tempat dan waktu tetapi dalam segala situasi Ia selalu hadir (God
Omny Present), yang karenanya bila kita dalam kesusahan ataupun dalam
sakit-penyakit Ia Maha Tahu yang kemudian Ia memberi pertolongan dan kesembuhan
bagi mereka yang selalu menanti-nantikan
Dia dan yang berkenan kepadaNya. Seringkali kedatangan Tuhan yesus dalam
memberi pertolongan bagi mereka yang membutuhkannya, ditanggapi bermacam-macam.
Ada yang berkata : “Bahwa itu kebetulan,
ada juga yang berkata sudah waktunya masalah itu berlalu dengan sendirinya,
bahkan yang anehnya lagi dianggap misteri dan hantu”. Kalau kita lihat dalam
Markus 6 : 48-49 : “Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung
karena angin sakal, maka kira- jam tiga malam ia datang kepada mereka berjalan
di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika mereka melihat Dia berjalan
di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka
berteriak-teriak”.
Bapak/Ibu/Sdr/i
hendaklah kita menyadari bahwa Tuhan selalu ada dan datang memberi kelepasan
dan jawaban bagi mereka yang membutuhkannya. Ia tahu ketika kita dalam masalah,
dalam penyakit, dalam kesenangan bahkan segala macam apa yang sedang kita
hadapi dalam kehidupan ini. Karenanya kita tidak perlu takut dengan apa yang
sedang terjadi dalam hidup kita, akan tetapi jalanilah hidup ini dengan iman
bahwa kita akan mencapai garis akhir dari segala apa yang kita inginkan, Tuhan
lakukan bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan Yesus Maha Tahu tentang apa saja yang
sedang terjadi dalam hidup ini, hanya yang menjadi pertanyaan, apakah kita
masing-masing telah siap menerima Tuhan Yesus ketika Ia datang bagi kita untuk
menolong kita atau kita sama seperti ayat tersebut di atas, bahwa akibat
ketidaksiapan kita dalam menerima kehadiranNya, lalu kita menganggap bahwa Ia
adalah hantu … ?? Ini yang perlu kita koreksi dan kita harus pahami oleh setiap
kita, supaya kitapun tidak menjadi salah melangkah.
Salah satu
contoh yang paling gampang kita cerna adalah : Ketika kita bangun pada pagi
hari dan kita merasa bahwa badan kita terasa ringan dan hilangnya rasa sakit
yang kita rasakan ketika kita mau tidur. Nah, hal ini tentu kita bertanya siapa
dan jam berapa penyakit itu diambil dari tubuh kita … ?? Tapi itulah Tuhan,
teramat baik dan dahsyat cara kerjanya bahkan kita tidak tahu namun dapat kita rasakan
dalam setiap kehidupan kita. Inilah yang membuktikan bahwa kasih dan
pertolongan tuhan tetap mengalir dalam kehidupan kita sampai pada saat ini dan
tidak pernah terlambat. Kalau hal-hal semacam itu Tuhan peduli apalagi hal-hal
yang terlalu mendasar dalam hidup kita pastikan Tuhan sangat peduli. Maju
terus-terusan dan pantang mundur. Tuhan Yesus memberkati.
Subscribe to:
Posts (Atom)